Ekaristi sudah “biasa” bagi orang Katolik. Seperti makan sehari-hari. Sementara orang berkata bosan pada Ekaristi, kering merayakannya. Orang yang lain mengaku setia dan selalu merindukannya. Macam-macam pendapat dan pengalaman. Bagaimanapun, Ekaristi tetap dirayakan lagi dan lagi oleh umat Katolik. Sebosan dan sekering apa pun perasaan orang, Ekaristi tetap dirayakan. Betapa indahnya!
Sudah sepaket Ekaristi datang kepada kita. Tahu-tahu sudah seperti itu. Urut-urutannya sudah begitu. Doa-doanya sama, sudah dari dulu itu. Polanya pun kita tahu. Barangkali karena itu, kita tak ambil pusing tentang Ekaristi. Ya sudah seperti itu, titik! Barangkali kita tak lagi ingat dari mana datangnya Ekaristi. Siapa pula yang peduli, malas juga harus cari. Sesekali kita dengar pertanyaan atau komentar bahkan serangan dari sekte “tukang protes” yang membelot dari Gereja Katolik: “Sungguhkah Ekaristi berdasarkan Alkitab?” Mari menelusuri sudut-sudut Alkitab untuk melacak apakah Ekaristi itu alkitabiah.
Tidak Ada Dalam Alkitab
Ekaristi dalam arti “Misa” tak ada dalam Alkitab. Kalau kita mencari kata “Ekaristi” dalam seluruh Alkitab, tak akan kita menemukannya. Kalau kita mencarinya dalam Alkitab berbahasa Yunani (bahasa asli), juga kita tak menemukannya. (Bentuk Yunaninya ialah eukharistia.) Kalau tak ada dalam Alkitab, dapatkah disebut Ekaristi itu alkitabiah?
Tunggu dulu! Begini duduk perkaranya. Kata “Ekaristi” memang tak ada dalam Alkitab. Namun, itu bukan berarti Ekaristi tidak alkitabiah. Tidak ditemukannya suatu kata atau istilah dalam Alkitab, bukan berarti tidak ada “pengertian” atau “konsep” tentang kata itu. Ilustrasinya begini. Ada berita: “Siang itu rumah Lupus kosong. Boim lewat di depannya. Boim tahu rumah itu kosong. Ia memasuki rumah itu dengan mencongkel pintu, lalu mengambil laptop, ponsel, dan sejumlah uang Lupus tanpa izin.” Dalam berita ini, tak ada kata “mencuri”. Apakah itu berarti Boim tidak mencuri? Jelas sekali, Boim mencuri walau tak ada kata “mencuri” diterapkan padanya. (Asal tahu saja, kata “Allah Tritunggal” juga tak ada dalam Alkitab. Namun, bukan berarti ajaran itu tidak alkitabiah.)
Jejak – Jejak
Walau “Ekaristi” dalam pengertian kita sekarang, yaitu Misa, tak ada dalam Alkitab, terutama Perjanjian Baru (PB), kita dapat mencari jejak-jejaknya. Perlu diingat, PB ditulis dalam Yunani. Maka, pencarian dilakukan dalam PB Yunani. Beberapa bentukan kata Yunaninya dapat kita cari: eukharisteesas (9 kali), eukharistein (2 kali), eukharistia (5 kali), eukharistoon (2 kali). Jejak-jejak kata itu muncul 18 kali dalam PB. Pada dasarnya, semua kata itu berarti ‘syukur’. Berikut ini beberapa contoh :
- Mrk 8:6 Lalu Ia [Yesus] menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya….
- 2Tes 1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, Saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah….
- Why 7:12 sambil berkata, “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”
- Luk 17:16 lalu sujud di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu orang Samaria.
- Why 7:12 sambil berkata, “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”
- Luk 17:16 lalu sujud di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu orang Samaria.
…bersambung….