Setelah melaksanakan tugas pelayanan sebagai Tata Tertib (Tatib) selama +/- 1 tahun, pada hari Minggu, 01 Feb 2015, setelah Misa ke-3, kami berkumpul. Tujuannya untuk beramah-tamah dan evaluasi kerja untuk perbaikan pelayanan. Dikomandoi oleh ketua sie tatib, Bapak Indra Gunawan, dan fasilitator, Romo Gandhi. Sebelum pertemuan dimulai, para peserta disuguhi sejumlah cemilan lezat serta kopi panas untuk memanjakan perut para peserta yang nagih minta diisi… Terima kasih kepada Pak Indra yang telah mengupayakan cemilan, kopi, juga makan siang bagi kami.
Dihadiri oleh 39 peserta, 10 di antaranya adalah muka baru. Pak Indra membuka pertemuan dengan ucapan terima kasih atas pelayanan yang sudah diberikan. Juga himbauan untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan gereja. Disampaikan juga bahwa bidang Tatib masih memerlukan penambahan anggota baru. Para petugas yang ada, dari sisi jumlah masih dirasa kurang dan sebagian besar adalah bapak-bapak yang sudah berumur di atas 50 tahun. Kehadiran ibu-ibu dan pemuda/pemudi sangat diharapkan, untuk melengkapi keanggotaan dan pelayanan.
Selanjutnya Romo Gandhi menyampaikan bahwa pelayanan sebagai petugas tatib gereja adalah setara dengan pelayanan sebagai prodiakon, misdinar, dan bentuk pelayanan lainnya. Kehadiran petugas tatib khususnya pada perayaan yang dihadiri banyak umat sangatlah penting untuk menciptakan dan menjaga suasana tertib dan khidmat… melayani Yesus sekaligus melayani umat.
Pertemuan berlangsung akrab dan responsive. Ada cukup banyak usulan disampaikan untuk perbaikan pelayanan, hasil evaluasi, kemudian menetapkan sejumlah penegasan dan kesepakatan, antara lain sbb:
- Jumlah petugas tatib pada Perayaan Ekaristi (Misa ke-3/pkl 9.30) yang awalnya 4 orang akan ditambah menjadi minimal 6 orang.
- Menegaskan agar petugas tatib hadir minimal 20 menit sebelum bertugas.
- Petugas tatib dan petugas talak agar berdoa bersama sebelum bertugas.
- Satu baris tempat duduk diatur untuk diisi oleh 5-6 orang dewasa.
- Leader tatib agar mengarahkan posisi petugas tatib.
- Mengingat misa ke-3 selalu dihadiri banyak umat, maka kursi tambahan akan digelar sebelum Misa dimulai, khususnya area di sebelah kanan gereja (selasar lengkeng).
- Akan dibuatkan “ban tangan” untuk mempertegas identitas sebagai petugas tatib.
- Lebih berani untuk menghimbau orang tua yang anaknya tidak/kurang tenang, yang berpotensi mengganggu ketertiban dan kekhidmatan.
- Petugas tatib agar mengarahkan posisi Prodiakon saat akan memberikan komuni dilanjutkan dengan mencermati penerima komuni agar tidak terjadi penyalahgunaan hosti kudus.
- Properti milik umat seperti tas, kunci kendaraan, dsbnya agar dibawa saat akan menerima komuni.
Pertemuan berakhir pkl 15.00 ditutup doa dan berkat Tuhan oleh Romo Gandhi. Terima kasih atas partisipasi teman-teman tatib semua. Semoga di pertemuan yang akan datang, akan lebih banyak lagi yang dapat hadir.
(A. Dede/Sekretaris Tatib)