Hari kasih sayang… suatu momen yang pasti ditunggu oleh kaum muda, terlebih yang sudah mempunyai pacar. Namun bagaimana pacaran yang sehat sesuai dengan iman katolik, itu yang seharusnya mendapat perhatian lebih. Bukan saja oleh orang tua namun oleh pasangan itu sendiri. Untuk itulah, Sabtu 7 Februari 2015, KKMK St. Martinus mengadakan Seminar, “Love, Dating, Sex & Faith“ (1 Ptr. 1 : 16, “Sebab ada tertulis, kuduslah kamu, sebab Aku kudus), dengan menghadirkan pembicara Bp. L. Budi Triadi.
Dalam seminar tersebut dibahas mengenai jodoh, juga pacaran yang sehat. Tuhan menghendaki agar manusia hidup berpasang-pasangan. Pkh. 4:9, “Berdua lebih baik daripada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.“
Namun dalam mencari pasangan kita juga harus menyertakan Tuhan, agar diberikan pasangan yang sepadan buat kita. Pasangan yang sepadan bukan berarti sempurna, karena setiap pasangan pasti memiliki masalah, memiliki perbedaan. Namun bagaimana kita menjalani proses itu, itulah yang lebih penting.
Keluarga yang sehat juga akan berperan serta ketika anak-anaknya mulai mengenal lawan jenisnya, mulai mengarah pada persahabatan bahkan menjadi pacar. Ada baiknya anak terbuka pada orang tuanya, sehingga anak dapat menerima masukan yang baik dari orang tuanya.
Ketertarikan seseorang pada lawan jenisnya biasanya melihat penampilan fisik, kemudian mulai belajar mengenal karakter masing-masing. Pada tahapan saling mengenal itu diharapkan ada keterbukaan, dan menjadi diri sendiri dalam membangun relasi yang bermutu. Karena di dalam pacaran yang sehat sesuai iman katolik, masing-masing harus tetap menjaga kekudusan.
1Tes. 4 : 3 – 8 (ayat 3), “Karena inilah kehendak Allah : Pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan.” Bagi pasangan muda-mudi yang belum menikah, hati-hati dengan sex. Seperti dikatakan beliau, sex adalah seperti singa tidur. Jangan memulai dari sesuatu yang kecil, karena kalau diteruskan akan sangat sulit menghentikannya, dan akhirnya bisa menjadi kekecewaan. Secara iman katolik, kesalahan yang diperbuat memang dapat meminta pengampunan pada saat pengakuan dosa, namun penyesalan akan selalu tinggal di dalam hati, dan sangat tidak diharapkan bahwa akibat dari perbuatan tersebut akan menutup masa depan seseorang.
Ingatlah “Apa pun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan“ (Kol. 3 : 23). Dalam pacaran yang sehat, cinta yang hadir adalah cinta yang tidak pernah menuntut, tidak memaksa, dan selalu menghargai pasangannya. Bagi yang belum mendapat jodoh, janganlah berputus asa. Tetaplah hidup berserah kepada Tuhan, yakin dan percaya, bawalah dalam doa, dan nantikanlah dengan sabar. Happy valentine day buat semua (Linda/KKMK)