Simulasi Aksi Puasa Pembangunan, untuk mempersiapkan bahan pertemuan lingkungan masa Prapaskah 2015, dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Februari, jam 19.00 di Aula BIA. Simulasi dibawakan oleh Sie Pewartaan, Bp. Endang Darmin dan Bp. Suherman.
Disampaikan bahwa gereja mengajak umatnya untuk berkomunikasi dengan masyarakat luas, terutama dengan kaum yang lemah, miskin, tersingkir, dan memiliki disabilitas. Pada satu titik, umat perlu merefleksi kembali segala hal yang telah, sedang, dan akan dilakukan, agar segala aksi itu tetap pada koridor pertobatan dan kasih yang sejati.
Prapaskah 2015 adalah titik untuk merefleksikan kehidupan ber-APP. Diharapkan umat dapat merenungkan pertanyaan-pertanyaan, di manakah “akar”-ku menancap? Mengapa diriku sanggup “mekar”? dan siapa yang menumbuhkan “buah-buahku?” Lewat refleksi ini, gereja mengajak umat:
- Menyadarkan diri dari ketersesatan.
- Agar umat tidak melenceng dalam APP.
- Untuk mengingatkan kembali pada kasih yang sejati.
- Dapat mengubah cara pandang dalam berkarya.
Hakekat puasa adalah tobat. Yang berarti berpalingnya hati manusia kepada Allah. Jadi tobat adalah sikap iman yang diungkapkan dalam aksi dan tindakan, yang sekarang dikenal yaitu APP. Aksi mewujudkan sikap tobat di antaranya melalui perbuatan amal bagi sesama yang membutuhkan perhatian. Dari semua itu, yang paling digaris-bawahi adalah berpalingnya hati manusia dari yang lain, kepada Allah. Puasa adalah move on-nya manusia dengan Allah atau rujuknya manusia dengan Allah. (Elisabeth Suparti/Sie BIA)