Minggu 12 April, BIA St. Catharina merayakan Paskah. Anak-anak datang seperti biasa. Hanya ada sedikit perbedaan, pagi itu mereka membawa kue untuk dimakan bersama sebagai perjamuan kasih. Setelah siap, acara dimulai dengan ibadat Paskah. Romo Gandhi mengisi renungan Paskah kali ini.
Romo mengawali dengan cerita seorang anak bernama Asep yang mencuri di kebun milik Tuan Sule. Asep akhirnya sadar bahwa ia bersalah. Ia pun meminta maaf. Tuan Sule memaafkan. Lalu Romo menanyakan apakah anak-anak percaya bahwa Yesus sudah bangkit atau seperti Thomas yang kurang percaya. Semua anak menjawab “percaya.” Romo menjelaskan bahwa itulah intinya kita sebagai pengikut Kristus, yaitu percaya dengan kebangkitan-Nya. Romo bertanya lagi, “Kenapa salibnya orang Katolik masih ada Yesusnya, sedangkan salib orang Protestan tidak? Apakah Yesusnya orang Katolik belum bangkit?” Ternyata salibnya orang Katolik itu masih ada Yesusnya supaya kita bisa mengenal dan mengenang Tuhan Yesus yang wafat di salib demi kita manusia yang berdosa.
Pada akhir renungannya Romo meminta anak-anak untuk semakin mencintai Yesus, dimulai dari cara yang sederhana yaitu mengucapkan terima kasih pada orang tua, mengasihi teman, dan menghormati guru. Kemudian anak-anak diajak untuk saling menyalami teman di samping kanan dan kiri sambil mengatakan, “Aku mengasihmu”. Jadi kalau kita mencintai Tuhan Yesus, segala perbuatan kita harus semakin baik dari hari demi hari.
Selesai ibadat, acara dilanjutkan dengan menyantap kue-kue yang dibawa oleh anak-anak dan makanan yang sudah disediakan oleh para guru. Sesudah menyantap makanan rohani dan jasmani, tiba saatnya pulang. Semua mengalami kegembiraan karena Yesus yang wafat di kayu salib telah bangkit dan mengalahkan maut. Terima kasih untuk semua anak yang terlibat, para guru, dan terutama romo Gandhi yang sudah meluangkan waktu untuk memberikan renungan yang indah. Tuhan memberkati (Veronika Yenny/BIA St. Catharina)