Dalam teori komunikasi, terdapat 7 elemen dasar komunikasi yaitu:
- Source atau sumber informasi, merupakan yang menghasilkan pesan atau urutan pesan yang akan disampaikan ke terminal penerima.
- Sender atau pengirim pesan atau yang dikenal juga sebagai speaker, merupakan seseorang yang mengirimkan pesan dalam beberapa cara untuk menghasilkan sinyal yang cocok.
- Channel merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan sinyal dari pemancar ke penerima.
- Receiver atau penerima adalah seseorang yang berperan kebalikan dari channel yang bertugas kebalikan dari pemancar yang cara kerjanya dengan merekonstruksi pesan dari sinyal.
- Destination atau tujuan adalah seseorang yang menerima pesan dari sender.
- Message atau pesan merupakan konsep informasi, komunikasi atau pernyataan yang dikirimkan dalam bentuk ditulis, direkam atau bentuk visual-verbal kepada penerima.
- Feedback atau tanggapan.
Komunikasi bukan saja sebagai sebuah rutinitas harian kita sebagai manusia yang dituntut untuk bergaul namun lebih dari itu merupakan sebuah keterampilan. Sebagai pribadi yang dituntut untuk selalu berkomunikasi, kita tidak bisa lagi sekedar bicara. Kita perlu melatih kecepatan kita dalam mengukur apa alasan kita berkomunikasi, karakter kita, situasi yang terjadi, siapa yang akan kita ajak bicara, dan yang paling penting adalah tujuan yang ingin dicapai dari komunikasi tersebut.
Ketika kita sekedar komunikasi saja tanpa memahami proses komunikasi maka kesalahpahaman mungkin sekali terjadi. Contoh yang seringkali terjadi adalah komunikasi orang tua dengan anak remajanya. Remaja dengan semua gejolak dan stress akan perubahan yang terjadi pada dirinya, akan berusaha mengkomunikasikan dirinya secara verbal maupun non-verbal agar dapat dimengerti. Namun ketika orang tua tidak berusaha memahami mereka sebagai lawan bicara yang perlu dipahami, maka kesalahpahaman dengan remaja akan semakin sering terjadi. Kedua belah pihak akan mengalami kesalahpahaman yang tidak berujung. Demikian pula terjadi dalam komunikasi keluarga dan pergaulan. Kesalahpahaman yang terjadi dengan teman, orang tua, suami, tetangga, organisasi, dan dengan siapapun, seringkali disebabkan oleh dua pihak yang gagal untuk saling memahami. Setiap orang mengkomunikasikan pesan baik mereka sebagai sender maupun receiver. Maka hubungan saling memahami akan membuat kita akan berkomunikasi dengan efektif.
Komunikasi yang efektif adalah perangkat utama untuk dapat bergaul di mana pun kita berada. Komunikasi membuat kita dapat memberikan motivasi ataupun di sisi lain menurunkan semangat orang lain bahkan menyakiti perasaannya. Komunikasi yang terlatih akan menghantarkan kita pada pengasahan empati dalam berelasi dengan siapapun yang kita temui dan dalam situasi apa pun. Niat baik saja seringkali tidak cukup bahkan dapat berubah menjadi bencana ketika kita tidak mengungkapkannya dengan benar dan pada situasi yang tepat. (by. His blessing – RANI/St. Yakobus)