Koh Ahok dan Batu Akik

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan“ (Flp. 1 : 21).

Kalimat tersebut sering kita dengar diucapkan oleh Koh (kakak/abang) Ahok alias Basuki Tjahaja Purnama atau BTP, Gubernur DKI, tokoh yang fenomenal di tanah air kita saat ini. Mengapa dikatakan fenomenal? Karena beliau adalah satu di antara sejumlah tokoh yang berani melawan arus jaman yang korup, khususnya di Indonesia.

Orang percaya yang sejati, yang hidup di tengah-tengah kehendak Allah, tidak perlu takut terhadap kematian. Mereka mengetahui bahwa Allah mempunyai maksud untuk kehidupan mereka dan bahwa kematian, bila itu datang, hanya merupakan akhir tugas mereka di dunia dan awal kehidupan yang lebih indah bersama Kristus. Maka, tidaklah mengherankan jika Rasul Paulus ber-‘jihad’ hingga akhir hayatnya. Paulus mengetahui dengan jelas bahwa rasa tentram, aman, damai sejahtera hanya diperoleh bila bersatu dengan Allah. Bukan lainnya (jabatan dan materi berlimpah). Itu hanyalah amanah yang dipercayakan kepada kita – termasuk BTP – sebagai pelayan atau hamba Allah. Maka menjadi terang dan gamblang: BTP sebagai murid Kristus di abad cyber (baca: internet) ini memiliki pegangan atau kompas dalam menjalani hidup dan karyanya: hanya bergantung kepada Sang Guru Agung, Kristus Yesus, bukan yang lain.

Nah, apa kaitan Ahok dengan batu akik yang saat ini mendadak sontak menjadi perhatian khusus dari para pejabat, tokoh masyarakat, pebisnis, hingga rakyat? Mengapa batu akik dan bukan tokoh (manusia) lainnya? Siapakah yang membawa dan menampilkan batu akik sehingga menjadi benda ‘keramat’ di tengah masyarakat? Apa yang ada di balik batu akik?

Mungkin, batu akik adalah simbol kekecewaan rakyat akan optimisme yang tak kunjung terwujud. Simbol kelelahan masyarakat menanti tokoh atau benda yang dapat menjawab rasa putus harapan atau frustasi. Tokoh seperti Ahok dan tokoh-tokoh lainnya menjadi harapan, tempat rakyat berpegang agar harapan menjadi kenyataan. Tetapi nyatanya tidak semudah itu, para idola masyarakat itu berhadapan dengan raksasa kebobrokan moral yang tidak mudah dirobohkan. Mungkinkah batu akik menjadi idola baru? Batu yang tidak dapat berbicara itu dianggap lebih baik daripada para bintang infotainment dan tokoh-tokoh masyarakat yang mampu berbicara tetapi tidak mampu bertindak sesuai dengan harapan orang banyak?

Batu akik dianggap mampu menjadi ‘obat’ kekecewaan sejenak atas hiruk-pikuk negeri yang tak kunjung selesai. Ataukah menjadi berhala baru? (bdk. Kol 3:5) karena sebagian dianggap bukan sekedar perhiasan tetapi sumber kesembuhan, kekayaan, atau kesuksesan materi! Bisa jadi kegandrungan akan batu akik menjadi tanda bahwa kehidupan kita sedang kembali ke jaman batu, di mana berlaku siapa yang kuat, keras, dan culas dialah pemenangnya. Atau… batu akik menjadi simbol bagi sebagian orang berkepala batu yang anti ditegur, diprotes, dan selalu menganggap dirinya paling benar karena hatinya sudah membatu atau sudah menjadi masif menyatu dengan perilaku hidup korup. Semoga tidak terjadi seperti itu! (fxe)

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.