Saat ini jumlah Prodiakon di Paroki St. Martinus tercatat sebanyak 46 orang. Namun karena faktor umur dan kesehatan, yang dapat melayani secara penuh sebanyak 41 orang saja. Dan mereka, mayoritas sudah berumur di atas 55 tahun dan telah melayani di Paroki kita yang tercinta ini lebih dari dua periode (satu periode selama 3 tahun). Sudah waktunya kita menyiapkan generasi penerus para Prodiakon ini, sekaligus menambah kuota Prodiakon khususnya yang berasal dari para kawula muda.
Prodiakon adalah seorang umat/awam yang ditugaskan dan diangkat oleh Bapa Uskup. Mereka bertugas untuk membantu Pastor Paroki menerimakan Komuni Suci dalam Perayaan Ekaristi; membawa dan menerimakan Tubuh Kristus kepada orang sakit dan jompo, baik di tempat tinggalnya maupun di rumah sakit. Prodiakon juga bertugas memimpin ibadat-ibadat non-sakramental umat lingkungan seperti ibadat sabda, upacara kematian (penutupan peti jenazah, pelepasan jenazah, dan ibadat di pemakaman/ krematorium); serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pastor Paroki.
Sedikitnya umat yang terpanggil untuk pengabdian sebagai Prodiakon merupakan kendala tersendiri. Harapan di Paroki St. Martinus ini: minimal ada satu orang Prodiakon di setiap lingkungan. Berbagai alasan disampaikan umat apabila ditunjuk oleh lingkungannya untuk dicalonkan sebagai Prodiakon. Belum siap, belum matang, kesibukan kantor atau usaha, kesibukan keluarga, dan berbagai alasan lain, yang kelihatannya sangat manusiawi.
Pertanyaannya, lalu siapa yang akan menjadi Prodiakon kalau tidak dari lingkungan kita sendiri? Mengapa kita takut atau kuatir akan kemampuan kita? Kita harus percaya akan pendampingan Allah dalam tugas-tugas pelayanan kita di gereja. Sebelum dilantik menjadi anggota Prodiakon kita akan disiapkan melalui pelatihan oleh Tim dari Paroki St. Martinus. Kita dilatih dan dibimbing bagaimana melaksanakan tugas-tugas Prodiakon, baik saat persiapan maupun nanti setelah menjadi atau dilantik sebagai Prodiakon.
Untuk meningkatkan pelayanankepada umat, para Prodiakon akan dibagi dalam kelompok-kelompok Prodiakon di wilayah masing-masing. Lewat kelompok Prodiakon ini jugalah, dan lewat kelompok Prodiakon Paroki; pembinaan yang berkesinambungan terhadap para anggota Prodiakon terus diupayakan secara berkala dan secara rutin dengan mengadakan pertemuan Kelompok Prodiakon untuk saling berbagi pengalaman pelayanan dan saling menguatkan lewat pendalaman Firman Tuhan, di samping juga diadakan retret setiap tahunnya.
Lewat penjelasan yang singkat ini, semoga kekuatiran yang ada dapat kita hilangkan. Kami berdoa semoga para ibu mendorong para bapaknya ikut ambil bagian dalam panggilan Tuhan, untuk melayani umat-Nya. Untuk itu kami himbau, “Ayo ambil formulir di ketua lingkungan, isi form lalu tandatangani dan serahkan kembali ke ketua lingkungan. Tuhan dan Gereja menunggu Bapak!” (Joseph Partono/Koordinator Prodiakon)