Semua pelajar yang beragama Katolik memang idealnya bersekolah di sekolah Katolik. Agar mereka dapat langsung menerima pelajaran agama Katolik di sekolah tersebut, di samping memiliki banyak teman yang seagama. Namun pada kenyataannya, tidak semua pelajar yang beragama Katolik, dari TK – SMA, bersekolah di sekolah Katolik. Cukup banyak yang bersekolah di sekolah negeri atau swasta non Katolik. Berbagai alasan dapat disebut, salah satunya adalah kondisi ekonomi orang tua yang pas-pasan. Ya, sekolah Katolik memang terkenal, termasuk soal biayanya.
Untuk anak-anak ini, sudahlah jadi kewajiban Gereja setempat untuk memfasilitasi pengajaran agama Katolik, tentunya sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuh. Jika pada waktu itu dimulai dengan seorang pelajar SMP, maka ke depannya pastilah ada permintaan bantuan yang sama untuk pelajar SD (bisa saja dari orang tua anak pelajar SD), dan SMA. Pada saat ini, sudah ada banyak pelajar Katolik yang bersekolah di sekolah negeri dan swasta non Katolik, mendapat pelajaran agama Katolik di gereja kita. Puji Tuhan. Bagaimanapun juga, itu adalah hak mereka yang harus kita bersama hargai secara positif, dalam mendapat pelajaran agama Katolik.
Tak hanya itu, mereka pun bisa mendapat pembinaan iman Katolik lebih dalam dari Gereja. Kalau di gereja kita, bisa lewat Katekese Mingguan dalam Warta Mingguan, romo-romo, hingga pengurus-pengurus gereja. Romo dari gereja kita bisa memberikan pembinaan iman Katolik lebih dalam pada saat bagian pengumuman dalam suatu Perayaan Ekaristi, yang disampaikan dengan sangat sederhana, sehingga dapat jelas dimengerti oleh mereka.
Saat dimulainya pembelajaran bagi calon penerima Komuni Pertama dan Sakramen Penguatan di gereja, mereka pun bisa ikut mendaftarkan diri hingga mendapat pembinaan iman yang lebih baik lagi. Ya, tidak ada unsur diskriminasi di dalam lingkungan gereja. Mereka yang beragama Katolik berhak mendapatkan semuanya itu selama sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semoga para pelajar Kristiani di sekolah negeri dan swasta non Katolik di Indonesia mendapat pelayanan yang baik dalam pembinaan iman dari gereja setempat. (Hanna Kristina/St. Theresia)