Bersyukurlah kita sebagai umat Katolik memiliki Ekaristi. Sebab Ekaristi:
- Mendatangkan bagi kita rahmat-rahmat berharga yang tak terbilang banyaknya;
- Mempersatu-kan kita secara lebih penuh ke dalam Kristus. Secara sakramental kita menyambut-Nya masuk ke dalam tubuh kita, agar diri kita dilebur dalam Dia.
- Memperkuat diri kita sebagai manusia sebab Ekaristi adalah Yesus Sendiri, Sabda yang menjadi manusia.
- Mengampuni dosa-dosa ringan kita dan memberikan kepada kita kekuatan untuk menangkal dosa berat.
- Adalah sarana utama kehidupan kekal. “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.” (Yoh. 6:54).
Luar biasa pentingnya Ekaristi buat kita! Jadi kita harus sadar, bahwa yang kita terima adalah sungguh-sungguh Tubuh dan Darah Kristus. Maka agar kita, manusia berdosa ini, layak menerima Dia dan sungguh menjadi rahmat bagi hidup kita, ada beberapa persyaratan sebelum menyambut Komuni:
- Kita harus berada dalam keadaan rahmat atau tidak memiliki dosa berat.
“Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan” (1 Kor. 11:27).
Dosa berat adalah dosa yang “materinya” berat, dilakukan secara sukarela dengan pengetahuan penuh akan kesalahan besar tersebut. (Materi berat misalnya: pembunuhan, melakukan atau berperan serta dalam tindak aborsi, perbuatan homoseksual, berhubungan seksual di luar perkawinan, atau berada dalam suatu perkawinan yang tidak sah, dengan sengaja menikmati pemikiran-pemikiran yang tidak murni).
Terkadang, umat Katolik yang berada dalam keadaan dosa berat, karena kebiasaan atau takut mendapat malu, memilih untuk tetap maju dan menghinakan Tuhan daripada tinggal duduk di bangkunya. - Kita harus sudah mengaku dosa sejak dosa berat kita yang terakhir.
Kitab Hukum Kanonik (Kan. 916) menyatakan bahwa, “Yang sadar berdosa berat, tanpa terlebih dahulu menerima Sakramen Pengakuan, jangan merayakan Misa atau menerima Tubuh Tuhan, … ” - Kita wajib percaya akan transsubstansiasi.
Secara iman, kita sungguh percaya akan terjadinya pengubahan roti (hosti) dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus saat Doa Syukur Agung. “Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui Tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (1 Korintus 11:29). - Kita wajib berpuasa Ekaristis.
Barangsiapa hendak menyambut Ekaristi Mahakudus wajib berpuasa makanan ataupun minuman, terkecuali air putih dan obat, selama sekurang-kurangnya satu jam sebelum Komuni Kudus. - Kita wajib sudah menerima Komuni Pertama.
- Kita wajib tidak berada di bawah suatu hukuman gerejani, misalnya ekskomunikasi (pengucilan orang beriman dari jemaat).
Mereka yang berada dalam ekskomunikasi dan mereka yang bersikeras tinggal dalam dosa berat tidak diperkenankan menyambut Komuni Kudus. Kita secara otomatis mendatangkan ekskomunikasi atas diri kita sendiri apabila kita melakukan atau berperan serta dalam aborsi.
Setelah kita diingatkan lagi mengenai persyaratan dalam menerima Komuni Kudus, semoga kita dapat menilai diri kita sendiri secara sadar apakah kita layak? Silahkan diri kita yang menjawab. (Andy/Bid. Liturgi; Sumber: YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Francis J. Peffley)