Pertemuan Komunitas Lektor St. Martinus bersama Rm. Bayu, secara rutin dilaksanakan dua bulan sekali, setiap Sabtu dalam minggu yang ke-2. Hari itu Sabtu, 13 Juni 2015 adalah pertemuan rutin yang terakhir kami bersama Rm. Bayu, karena jauh sebelumnya sudah tersebar berita kalau Rm. Bayu harus meninggalkan kita (domba-domba-Nya) di paroki St. Martinus ini.
Mendengar berita itu awalnya kami merasa kecewa, sedih, tidak adil, pokoknya campur aduk. Sampai tercetus sebuah doa, “mudah-mudahan tidak jadi pindah”. Hmm…, tapi apa boleh buat, mau tidak mau kami harus menerimanya. Surat Keputusan dari Mgr. Antonius menyatakan bahwa Rm. Bayu diberhentikan dengan hormat dari Pastor Vikaris di St. Martinus, dipindahkan menjadi Pastor Vikaris di Buah Batu. Terjadilah kehendak Tuhan…
Sabtu itu, Rm. Bayu mempersembahkan Perayaan Ekaristi dengan penampilan yang tidak seperti biasanya. Rasanya umat pun belum pernah melihatnya. Saat itu Rm. Bayu memakai sebuah topi – yang menurut Romo – sebetulnya biasa dipakai oleh para Romo dalam Misa. Kebetulan Rm. Bayu memilikinya, jadi apa salahnya jika dipakai. Nama topi itu, birreta. Boleh juga…!!!
Di akhir Misa, sambil pamitan Rm. Bayu ngendiko, bahwa dalam setiap kehidupan manusia, masalah ada yang suka dan tidak suka adalah hal yang wajar. Tapi marilah kita saling mendoakan satu sama lain supaya diampuni segala ketidaktahuan kita. Rm. Bayu tidak minta minta dimaafkan karena yakin bahwa umat sudah memaafkan tapi minta didoakan agar apa yang dulu salah tidak diulangi dan tidak menjadi keledai (yang bisa jatuh 2x pada tempat yang sama). Romo pun sudah memaafkan dan mendoakan mereka yang bersalah kepadanya. Romo berterima kasih untuk umat St. Martinus yang telah memberi 2 kg lemak kepadanya (awal di Martinus Romo berbobot 88 kg, sekarang 90 kg).
Selesai Misa, para Lektor dengan sangat antusias rame-rame minta berfoto bersama Rm. Bayu, dengan penampilannya yang baru, sebagai kenang-kenangan. Terima kasih Romo, selama 3 tahun telah bersama kami dan dengan tulus tanpa pamrih telah memberi ilmu yang sangat tidak ternilai untuk kami, khususnya Lektor St. Martinus, yang menjadikan kami lebih mendalami Iman Katolik. Kami mohon dimaafkan apabila ada kekhilafan karena ketidaktahuan kami. Selamat berkarya, menggembalakan domba-domba-Nya di ladang yang baru. Semoga Romo Bayu selalu berlimpah berkat dan rakhmat-Nya, dan selalu ada dalam perlindungan-Nya. Amien. (Th. Dini/lektor)