Hari Minggu Biasa XVIII – Minggu 02 Agustus 2015
BcE. Kel. 16: 2-4; 12-15; Mzm. 78: 3, 4bc, 23-24, 25, 54; Ef. 4: 17, 20-24; Yoh. 6: 24-35
Setiap orang memiliki motivasi berbeda dalam melakukan sebuah pekerjaan. Ada yang termotivasi untuk menghidupi keluarga, menyalurkan bakat dan minat, bahkan ada yang hanya sekedar mengisi waktu luang. Semua bergantung pada masing-masing pribadi.
Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari Minggu ini, mengajak kita untuk merenungkan kembali soal motivasi kita dalam menjawabi panggilan Allah. Dalam bacaan pertama (Kel. 16: 2-4; 12-15), dikisahkan bahwa orang Israel bersungut-sungut kepada Musa dan Harun di padang gurun ketika mereka kelaparan. Mereka merasa sia-sia mengikuti panggilan Allah Yahwe karena Allah Yahwe tidak memperhatikan kesejahteraan hidup, terutama “perut” mereka. Mereka bahkan lebih memilih menderita di tanah pengasingan asalkan berlimpah makanan. Di sini nampak bahwa motivasi mereka mengikuti panggilan Allah Yahwe adalah supaya dicukupkan kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan duniawi.
Bacaan Injil (Yoh. 6: 24-35) mengisahkan orang banyak mencari Yesus, tetapi bukan karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diperbuat Yesus, melainkan karena mereka telah makan roti dan mereka pun kenyang. Sekali lagi nampak bahwa, motivasi orang mengikuti Yesus adalah supaya terpenuhi kebutuhan hidupnya dalam hal pangan/duniawi.
Bagaimana dengan kita sendiri? Sering kita pun terjebak dalam hal yang sama. Kita berpikir bahwa dengan dibaptis menjadi pengikut Kristus, maka kita akan terbebas dari segala macam persoalan hidup. Karena itu, tidak jarang kita menyalahkan Allah atas pelbagai masalah hidup yang kita hadapi. Mari kita belajar untuk memurnikan motivasi kita. Semoga motivasi kita untuk mengikuti Yesus bukan karena menginginkan kepenuhan/kesejahteraan dalam hal-hal duniawi, melainkan demi memperoleh keselamatan dan kehidupan yang kekal. (Carlos/St. Aloysius Gonzaga)