Gereja memiliki iman akan Injil yaitu Firman yang hidup, Yesus Kristus. Jadi kitab Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes memberitakan tentang Firman yang menjadi daging yang adalah kabar gembira bagi seluruh umat manusia. Bila kita membaca ke-4 Injil itu masing-masing secara seksama, maka kita akan menemukan ciri-ciri penulisan yang jelas bagi siapa injil ditujukan, ditulis pada situasi dan kondisi saat itu. Mari kita telusuri satu persatu.
- Injil Matius
Rasul Matius adalah seorang pemungut cukai, yang bertobat dan menjadi murid Yesus. Kisah Yesus ditujukannya untuk orang Yahudi. Karena orang Yahudi amat kuat menjunjung tinggi budaya nenek moyang Yahudi, maka dia mengawali tulisannya dengan yang panjang, agar kitabnya dapat diterima dengan mudah. Selain itu, dalam kitab Matius banyak kutipan dari Kitab Taurat, kitab orang Yahudi. - Injil Markus
Rasul Markus menulis kitabnya untuk orang Roma. Tulisannya diawali dengan tindakan Yohanes Pembaptis, yang membaptis Yesus di sungai Yordan. Tindakan Yesus di padang gurun. Yesus tampil di Galilea, Yesus memanggil murid-murid yang pertama. Dan terus dengan tindakan-tindakan nyata atau mukjijat-mukjijat penyembuhkan. Bukan dengan silsilah Yesus tetapi menceritakan pelayanan Yesus.Ini karena Markus berhadapan dengan orang Roma yang tidak tahu Taurat/Perjanjian Lama dan tidak mengenai budaya Yahudi. Bagi orang Roma, tidak penting silsilah keturunan dan budaya. Bagi mereka, yang penting bukti nyata dan mudah dimengerti. Maka dalam injil Markus banyak menampilkan cerita mukjijat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus dan tentang pengajaran-Nya.
- lnjil Lukas
Lukas adalah seorang terpelajar, ia dokter, bukan Yahudi. Lukas menuliskan Yesus sebagai Raja Penyelamat dunia yang dijanjikan Allah. la menulis bukan untuk orang Yahudi, tetapi bagi orang-orang yang sama seperti kita. Tulisannya diawali dengan pendahuluan yang ditujukan kepada Teofilus, yang bukan Yahudi. Dengan bahasa yang baik, teratur, ia menyatakan sebelum menulis kitabnya, dengan teliti menyelidiki semua peristiwa dengan cermat.Injil Lukas banyak menyampaikan tindakan doa dan satu-satunya Injil yang banyak menghidupkan gambaran-gambaran tentang wanita. Kitab Lukas penuh perhatian kepada orang miskin dan berbagai kebutuhan. lnjilnya bersifat universal.
- Injil Yohanes
Yohanes yang sudah tua menulis Injil atas dorongan para sahabatnya yang khawatir akan ajaran-ajaran bidat/sesat yang banyak muncul saat itu. injil Yohanes adalah Injil terakhir yang ditujukan bagi orang-orang yang sudah Kristen. Maka tulisan Yohanes berbeda dengan ke-3 injil lainnya (Matius, Markus, Lukas).Guna melawan ajaran-ajaran sesat itu, Injil Yohanes muncul lebih memberikan warna rohani yang dalam dari awal sampai akhir. Awal tulisannya langsung mengabarkan Yesus sebagai Firman Allah yang adalah Allah sendiri yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita, dan telah menciptakan segala sesuatu bagi kita.
Demikian ke-4 Injil itu dikabarkan, diajarkan, dihayati, lalu dibukukan, jadilah injil. Semoga sedikit pengetahuan ini dapat makin mencintai injil, amin.
(Martinus Sabar/St. Theresia; Sumber: Alkitab BIMK; William Barciay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Lukas, PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1996)