Siapa yang tidak senang melihat seorang anak yang gendut dan lucu? Kelihatannya memang menggemaskan dan mengundang tangan untuk noel bahkan mencubitnya. Semakin ke slnl, rasanya semakin banyak anak gendut yang kita temui, seiring dengan berkembang pesatnya makanan tinggi kalori dan perubahan pola hidup modern yang kurang gerak atau aktivitas fisik. Betapa mudahnya orang tua membawa anak-anak untuk makan (mulai dari sarapan, makan siang, hingga makan malam) ke gerai-gerai makanan siap dan cepat saji. Anak-anak yang asyik bermain dengan gadget, bahkan bisa dari pagi hingga malam… duduk di depan televisi seharian… semua dituding menjadi penyebab dari terjadinya obesitas pada anak. Selain faktor genetik, tentu saja (jika orang tua obesitas cenderung anaknya pun akan obesitas).
Dampak obesitas pada seorang anak yang sering terjadi adalah penyakit jantung. Semua berawal dari tingginya tekanan darah dan kolesterol. Karena jantung harus bekerja ekstra keras, maka di kemudian hari dapat terjadi masalah pada jantungnya.
Obesitas pada anak pun dapat mengembangkan diabetes type 2 di kemudian hari. Diabetes type ini sangat serius, karena menyebabka ketergantungan pada obat seumur hidup. Jika sudah dari kanak-kanak seseorang menderita obesitas, sangat besar kemungkinan kondisi tersebut akan semakin parah, ketika dia dewasa.
Masalah lain adalah masalah yang berhubungan dengan persendian dan tulang. Ketika tubuh harus menanggung berat badan yang berlebihan, itu akan menyebabkan ketegangan pada sendi dan tulang. Osteoarthritis merupakan masalah di persendian yang sungguh menyakitkan bagi orang yang menderita obesitas.
last but not least, biasanya anak yang menderita obesitas akan merasa malu dan menjadi tidak/kurang percaya diri. Bagaimana tidak? Kalau teman-temannya bebas dan leluasa bergerak atau memakai baju dengan aneka model, anak yang obesitas tentu saja tidak bisa.
Maka, yuuuukkkk… kembangkan pola makan yang sehat dalam keluarga kita, dan biasakan anak serta keluarga Anda untuk berolah raga secara teratur. Daftarkan anak-anak Anda untuk mengikuti aneka kegiatan ekstra kurikuler yang melatih keterampilan fisik mereka. Yang pasti perlu kita ingat baik-baik adalah, contoh dan teladan yang Anda berikan, jauh lebih berdaya guna jika dibandingkan dengan peraturan atau teriakan yang tidak perlu.
(Red. dari berbagai sumber)
