Ingatkah ketika kita masih kecil sering ditanyai oleh orang tua kita kelak ingin jadi apa? Kita menjawab dengan berbagai macam cita-cita dan keinginan yang semuanya tertuju pada bertumbuh dan berkembang. Tidak jarang dalam usaha menggapai cita-cita itu kita mengalami berbagai macam permasalahan dan rintangan yang seringkali membuat kita putus asa, marah, mencari-cari siapa yang bisa kita salahkan, dan bahkan hingga kita menghina Tuhan?
Masalah ingin selalu kita hindari. Tak jarang memohon kepada Tuhan agar masalah itu dibuang dari kehidupan kita, bukannya memohon agar kita dikuatkan untuk menghadapi permasalahan itu. Permasalahan dan suka duka kehidupan harusnya membuat kita semakin berserah kepada Tuhan. Dengan berserah, kita belajar mensyukuri rahmat kehidupan sehingga iman kita pun semakin bertumbuh menjadi iman yang dewasa. Dewasa dalam Iman Seha Sejiwa Berbagi Suka Cita itulah buah rahmat yang menjadi dambaan umat Paroki Santo Martinus
Menjadi Dewasa dalam Iman adalah sebuah pilihan. Seperti halnya kaum muda yang juga diajak untuk menentukan pilihan hidupnya. Setiap pilihan selalu mengandung resiko dan konsekuensi. Hanya orang yang berani mengambil pilihan dan siap dengan segala resikonya akan menjadi orang yang berhasil. Oleh karena itu menjadi dewasa dalam iman adalah sebuah pilihan yang mengajak kita untuk selalu bersandar pada Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama, yaitu dengan selalu seha sejiwa berbagi suka cita. Jadi sudahkah kita semua Dewasa dalam Iman? Sudahkah kita juga berbagi sukacita dengan orang-orang di sekitar kita dan juga dengan Tuhan?
Edisi kali ini terasa begitu istimewa dengan liputan pelantikan DPP, pembekalan DPP, topik tentang kaum muda, liputan komuni pertama dan warta lingkungan.