Pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, 29 Mei 2016, umat Lingkungan St. Ignatius Loyola, Kopo Permai, mengadakan ziarah ke Gereja St. Maria Kota Bukit Indah Purwakarta sekaligus menandai ditutupnya Novena 3 Salam Maria yang telah dilaksanakan dari tanggal 18 – 27 Mei 2016.
Sebanyak 26 orang peserta mengawali perjalanan peziarahannya pada pukul 5.30. Perjalanan yang cukup lancar, ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. Setiba di lokasi, mereka disambut dengan hangat oleh Romo Paulus Tri Prasetijo Pr (Rm. Tri) yang merupakan Pastor Paroki Santa Maria Purwakarta. Beliau kita kenal pernah melayani dan ditahbiskan di Paroki St. Martinus kurang lebih 17 tahun yang lalu.
Setelah selama 10 tahun umat Cikampek menantikan gereja, maka dibangunlah Gereja Santa Maria Kota Bukit Indah yang akhirnya ditahbiskan oleh Uskup Bandung pada 12 Oktober 2014. Bangunannya yang sangat indah, dapat menampung sekitar 1000 umat. Terdapat simbol Tujuh Sakramen dalam tujuh gunungan atap, memiliki denah salib, dinding berongga, dan glass block transparan. Juga memiliki permainan cahaya alami yang menembus dari luar gedung. Sungguh indah dan membuat hati sungguh terasa sejuk di tengah udara panas Purwakarta.
Rm. Tri mengatakan bahwa pada pesta Tubuh dan Darah Kristus yang kita rayakan ini, kita mengenangkan secara khusus kehadiran Yesus di dalam Ekaristi Mahakudus. Janganlah kita membiarkan diri kita terpisah dari Tuhan Yesus sendiri karena lalai menyambut Tubuh dan Darah-Nya di dalam Ekaristi Kudus (dengan kata lain, tiap hari Minggu wajib ke gereja ya saudara/i sekalian. Jangan kalah oleh rasa malas).
Setelah Misa berakhir, perjalanan ziarah pun dilanjutkan menuju Gereja St. Andreas Kim Tae Gon di kawasan Kelapa Gading Jakarta. Sebuah gereja yang didirikan oleh orang Korea Selatan. Di sini, mereka sempat berdoa di Gua Maria dan berfoto-foto di bawah patung St. Andreas Kim Tae Gon. Perjalanan hari itu diakhiri dengan rekreasi ke Mall Kelapa Gading, sekedar ber-refreshing. Kira-kira pukul 17.00, mereka pun pulang menuju Bandung dan tiba dengan selamat di Bandung pada pukul 21.00.
Terima kasih Tuhan atas karunia dan perlindungan-Mu dalam perjalanan ziarah ini. Mereka merasa sungguh diberkati, dan menyadari bahwa semua ini dapat terjadi berkat campur tangan Tuhan saja.