RENUNGAN MINGGU AGUSTUS 2016 – 14 Agustus 2016
BcE. Why. 11 : 19a; 12 : 1, 3 – 6a, 10 ab; 1Kor. 15 : 20 – 26; Luk. 1 : 39 – 56
Dogma atau ajaran iman Gereja Katolik tentang Maria diangkat ke Surga, pertama kali dikeluarkan oleh Paus Pius XII pada tahun 1950, melalui Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus. Pengajaran ini tentu ada kaitannya dengan peranan Santa Perawan Maria yang sangat besar dalam menghadirkan Yesus Kristus, Penyelamat dunia. Apa saja yang dapat kita pelajari melalui perayaan Maria diangkat ke surga hari ini?
Pertama, kita belajar dari Santa Perawan Maria, terutama tentang kerendahan hati serta kesucian hidup yang diwujudkan dengan memasrahkan seluruh hidup-Nya ke dalam Penyelenggaraan Ilahi. Ia tidak menolak ketika malaikat Gabriel menyampaikan kabar gembira bahwa Ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan menjadi penyelamat dunia. Dengan rendah hati ia menjawab, “Sesungguhnya Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu”. Itulah sebabnya Santa Perawan Maria dipilih Allah untuk mengandung Putera Allah yang Maha Kudus.
Kedua, peristiwa Maria diangkat ke surga dengan segenap jiwa dan raganya, pastinya tidak terjadi begitu saja. Bunda Maria memiliki relasi yang intim dengan Yesus Putera-Nya yang telah lebih dahulu naik ke surga, maka Maria pun dimuliakan Allah di Surga bersama dengan Putera-Nya. Peristiwa ini membuka hati dan budi kita, bahwa kita semua selaku putera Allah pun, suatu hari kelak pasti akan pergi ke surga dan hidup bersama Allah dalam kemuliaan-Nya, asalkan kita mau hidup seturut rencana dan kehendak Allah sendiri. Beranikah kita hidup seturut rencana dan kehendak Allah seperti Santa Perawan Maria yang diangkat ke Surga? Selamat merenungkan!