Syalomaleikhem.
Bulan Oktober, umat Katolik rajin berdoa rosario. Rosario selalu terkait dengan Bunda Maria. Mari kita mendalami Alkitab yang mencantumkan kisah Bunda Maria mengunjungi Elisabet (bacalah Lukas1:39-56). Tak usah melibatkan tafsir rumit-rumit, kita biarkan nas itu bicara kepada kita secara sederhana. Mari memakai imajinasi untuk menggambarkan kejadiannya. Kita tahu, Injil tidak menuliskan semuahal. Maka dari itu, beberapa hal yang tidak dituliskan dapat disimpulkan melalui imajinasi. Ingat, imajinasi bukan khayalan. Imajinasi mengenai kisah Injil adalah semacam rekonstruksi kejadian. Tidak sembarangan.
SUSAH PAYAH
Injil berkisah Maria sudah mengandung ketika memulai perjalanan menuju rumah Elisabet. Bukan perjalanan yang mudah. Pertama, Maria mengandung. Kedua, jalan pada masa kuno tidak semulus jalan sekarang. Belum lagi ancaman perampok dan sebagainya di perjalanan. Ditambah lagi, bayangkanlah, kalau Maria ngidam dan meriang akibat mengandung. Hormon dalam tubuh wanita yang mengandung berubah. Karena itu, bisa terjadi ada ketidaknyamanan dalam diri Maria.
Berapajauh perjalanan Maria? Sekurang-kurangnya 150 km harus ditempuhnya. Pada zaman kuno, jarak sekian harus ditempuh dalam beberapa hari. Bisa sepekan dalam perjalanan. Hujan, angin, badai pasir dan sebagainya boleh jadi menerpa Maria. Untuk apa ia seberani itu? Jawabannya jelas. Maria ingin melihat apa yang terjadi dengan saudarinya. Ia ingin melihat apa yang telah diperbuat Tuhan kepada Elisabet. Ia ingin menyaksikan kebenaran warta Malaikat Gabriel. Apakah tak ada kemungkinan lain mengenai maksud kunjungan Maria?
BETAH
Ada, tentu saja. Maria mengunjungi Elisabet pastilah karena kedekatan mereka. Kehamilan yang dialaminya adalah kabar gembira. Demikian juga kehamilan yang dialami Elisabet. Selama ini, Elisabet dianggap terkutuk. Ia disebut orang mandul. Pada zaman itu, tiada yang lebih mengerikan bagi wanita selain tidak punya anak. Dan sekarang, Elisabet mengandung. Ini kabar gembira. Maria pun mengandung. Ini juga kabar gembira, malah langsung dari malaikat. Kedekatan dan keindahan relasi itu yang mendorong Maria mau bersusah-payah dating kepada Elisabet. Ia ingin berbagi sukacita. Dan, ia betah berada bersama Elisabet.
Elisabet merasa beruntung mendapatkan kunjunganitu. Dikisahkan bahwa Maria tinggal di rumah Elisabet selama tiga bulan. Dimana suami-suami mereka? Dimana Yusuf, dimana Zakharia? Meski nas Alkitab tidak menyebut keberadaan mereka, kita dapat mengandaikan bahwa mereka, setidaknya Zakharia, ada disana. Zakharia ada bersama Elisabet dan Maria. Mengapa Maria betah tinggal sampai tiga bulan dirumah Zakharia-Elisabet? Tentulah Karen arelasi mereka begitu indah.
Orang dapat betah bersama dengan keluarganya hanya jika punya relasi yang baik. Relasi yang baik terwujud dalam tindakan saling mengunjungi, saling memperhatikan, berkumpul,dsb. Maria dan Elisabet saling memperhatikan. Mereka betah berkumpul satu sama lain. Inilah bentuk relasi yang indah yang dapat kita teladani. Keluarga-keluarga Katolik diharapkan mencontoh relasi indah dalam keluarga besar Maria dan Elisabet. Tanda bahwa ada relasi indah dalam keluarga adalah “merasa betah” berada bersama. Kiranya keluarga-keluarga dapat merasa betah ketika sedang ada dalam kebersamaan.
R.D. Y.IstimoerBayuAjie