Lingkungan St. Aloysius Gonzaga
Senja itu, Kamis 18 Agustus 2016, jarum jam menunjukan pukul 17.30 WIB. Langit mendung menyelubungi bumi Rancamanyar. Hembusan angin sepoi-sepoi basah pun terasa menusuk hingga ke persendian. Namun keadaan tersebut tidaklah mengurangi hasrat umat lingkungan St. Aloysius Gonzaga untuk berkumpul di rumah bapak Rabin. Ada apa gerangan? Ternyata, malam itu akan dipersembahkan Misa Pelantikan pengurus lingkungan St. Aloysius Gonzaga, masa bakti 2016-2019. Sambil menunggu kehadiran Rm. Gandhi, warga bercengkrama dan bersenda gurau di halaman rumah. Harap maklum, hari itu adalah hari pertama umat lingkungan St. Aloysius berkumpul kembali setelah melewatkan masa rehat selama satu bulan.
Tepat pukul 19.00 WIB, Rm. Gandhi pun tiba. Misa pelantikan dimulai. Diawali dengan lagu “Kemana” (M.B 173), umat lingkungan St. Aloysius Gonzaga masuk ke dalam keheningan untuk merenungkan arah perjalanan mereka di bawah “nahkoda” pengurus yang baru. Dalam homilinya, Rm. Gandhi mengumpamakan para calon pengurus lingkungan yang baru seperti “pohon kayu diatas bukit”. Pohon di atas bukit itu kuat karena telah melewati serangkaian pencobaan, namun mereka tidak gentar. Mereka kuat karena membiarkan Allah yang mendampinginya.
Malam itu, misa pelantikan berlangsung dengan khidmat. Anak-anak balita yang biasanya ramai, seolah terhipnotis dalam keheningan. Saat yang paling menegangkan pun tiba. Para calon pengurus baru berdiri di hadapan Imam, lalu mengucapkan janji suci untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Acara malam itu semakin meriah, karena sekaligus merupakan pengucapan syukur atas hari ulang tahun lingkungan yang ke -10. Dalam acara syukur itu, diadakan pemotongan kue ulang tahun. Dan orang yang didaulat untuk “mengeksekusi” acara itu adalah Rm. Gandhi. Sambil memotong kue, umat menyanyikan lagu “happy birthday to us”. Tak ketinggalan, para bocah pun ikut berebutan untuk meniup lilin ulang tahun bersama Rm. Gandhi.
Usai misa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah. Berbagai jenis masakan yang memanjakan lidah, tersedia di meja makan. Masing-masing keluarga menyediakannya dengan sukarela. Dan semua orang dengan sukacita menikmati santapan malam itu sampai kenyang, bahkan makanan pun tersisa sampai dua bakul penuh. Wow, it’s amazing, begitulah komentar bapak Nico Sitepu, selaku ketua lingkungan.
Tak terasa waktu cepat berlalu. Jarum jam telah menunjukan pukul 21.30 WIB. Saatnya harus berpisah, karena ada tugas lain yang harus dipersiapkan. Selamat ulang tahun dan selamat menunaikan tugas bagi pengurus bagi. Tuhan memberkati kita semua. Bravo St. Aloysius Gonzaga.