Perayaan Ekaristi pembukaan bulan Maria (Rosario)
Di hari Sabtu yang cerah, hari pertama bulan Oktober 2016. Tepatnya tanggal 1 Oktober 2016, pukul 18.00 telah berlangsung Perayaan Ekaristi pembukaan bulan Maria (Rosario). Meski pada awalnya ada keraguan turun hujan, namun seperti yang disampaikan oleh Rm. Bambang dalam pembukaan homilinya, ternyata iman umat St. Martinus tidak hanya sebesar biji sesawi. Terbukti, berkat doa dari umat St. Martinus, pada hari itu cuaca cerah tanpa hujan, sehingga perayan Ekaristi dapat dilaksanakan dengan tertib dan lancar.
Perayaan Misa pembukaan bulan Maria pada tahun 2016 ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena diawali dengan perarakan patung Bunda Maria dari tempat parkir di belakang gereja. Selain patung Bunda Maria besar (dari paroki) yang ditahtakan di altar, sekitar lima puluh patung Bunda Maria yang dibawa oleh para pengurus lingkungan juga turut serta dalam perarakan menuju ke gedung gereja dengan diiringi doa Rosario yang didaraskan oleh seluruh umat. Sungguh menjadi pemandangan dan pengalaman yang sangat indah bagi umat St. Martinus dalam menghormat Sang Bunda Gereja, yang belum pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Dalam homilinya, Rm. Bambang mengatakan bahwa orang Katolik sering menerima anggapan yang salah karena seakan-akan lebih menjunjung Bunda Maria, alih-alih menyembah Tuhan Yesus. Rm. Bambang berujar seringkali yang salah bukan pengajarannya, melainkan orang yang melaksanakan pengajaran itu. Beliau menekankan bahwa orang Katolik tidak menyembah Bunda Maria, meski begitu, umat Katolik amat sangat menghormati dan menjunjung tinggi peran Bunda Maria.
Mengapa? Karena Gereja Katolik sangat menyadari dan menghargai peranan khusus dari seorang ibu. Bunda Maria adalah ibu dari seluruh umat Katolik sedunia, ia pun menjadi perantara bagi permohonan kita kepada Tuhan Yesus. Tergambar dalam kisah pesta perkawinan di Kana, dimana Yesus untuk pertama kalinya membuat mukjizat mengubah air menjadi anggur. Yesus menjawab permintaan dari Bunda Maria. Ia berkata “apa yang engkau kehendaki daripada-Ku ibu? Waktuku belum tiba”. Namun demikian, Yesus akhirnya tetap membuat mukjizat tersebut karena ibuNya-lah yang memintanya. Bagi kita, umat Katolik, Tuhan Yesus tetaplah menjadi yang pertama dan yang terutama untuk disembah.
Perayaan Ekaristi pembukaan bulan Rosario, Sabtu, 1 Oktober 2016 dihadiri begitu banyak umat St. Martinus. Semoga upacara liturgi yang indah ini menjadi sebuah upacara yang rutin dan dapat dilaksanakan juga pada tahun-tahun berikutnya, sehingga umat St. Martinus semakin menyadari dan mengimani bahwa liturgi itu indah.