Biasanya jumlah prodiakon yang bertugas pada Misa Minggu sore, hanya 3 oran. Tapi misa Minggu sore 16 Oktober yang lalu, kok banyak ya? Ternyata sore itu, seluruh prodiakon di gereja kita hadir untuk membaharui janji panggilan tugas suci mereka, untuk menjadi pelayan umat. Tentu saja mereka hadir, dengan menggunakan busana jubah tugas prodiakon (Alba).
Jumlah prodiakon yang dimiliki gereja kita saat ini ada 62 orang. Dua puluh dua orang diantaranya, baru dilantik pada tanggal 22 November 2015, juga dalam Misa Minggu sore. Lalu mengapa para prodiakon mengadakan pembaharuan pelantikan? Tak lain agar para prodiakon angkatan senior dan angkatan baru dilebur menjadi satu. Mereka mendapatkan masa (periode) tugas yang sama. Kini diantara para prodiakon tidak ada lagi perbedaan atau penyebutan prodiakon lama atau baru, semua telah menjadi ‘satu tubuh’ dengan semangat yang sama yaitu semangat pelayanan, semangat iman dan ketaatan, semangat kerasulan dan kesalehan. Dan diatas semuanya itu, semangat cinta kasih untuk selalu tekun di dalam melayani umat gereja St. Martinus dengan ikhlas hati.
Sesuai dengan Pedoman Dewan Pastoral Paroki Keuskupan Bandung tahun 2014 – pasal 52 ayat 4 – Pelantikan prodiakon dilankasanakan dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh pastor paroki atau yang mewakilinya. Sore itu yang melantik kembali para prodiakon adalah Romo Sahid, selaku pastor paroki. Sesuai dengan pedoman itu, pastor paroki memang diberi wewenang untuk melantik prodiakon, bukan lagi uskup. Bahkan pelantikan dapat dilakukan oleh yang mewakilinya, artinya Pastor Vikaris (pastor pembantu), tentunya sejauh mendapat mandat atau delegasi tugas dari pastor parokinya.
Upacara pembaharuan pelantikan dilaksanakan setelah Romo Sahid selesai memberikan homili. Bapak Partono selaku koordinator prodiakon memohon kesediaan Romo Sahid untuk melantik kembali. Beliau kemudian membacakan satu persatu nama para prodiakon.
Para prodiakon dengan suara mantap dan serentak kembali mengucapkan janji tugas pelayanan mereka di hadapan altar Tuhan. Umat yang hadir adalah saksinya. Romo Sahid kemudian mendoakan mereka, setelah itu giliran para prodiakon yang mengucapkan doa syukur secara bersama-sama kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah berkenan memilih mereka menjadi pelayan umat-Nya. Diakhir upacara, Romo Sahid memerciki para prodiakon dengan air suci sebagai tanda pembaharuan janji baptis dan lambang kehidupan baru serta pembebasan atas dosa-dosa.
Sebagai umat St. Martinus, mari kita beri semangat dan tak henti mendoakan para prodiakon agar Tuhan selalu memberi kesehatan serta rahmat ketekunan kepada mereka dalam menjalankan tugas pelayanannya.