Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
BcE 2Sam. 5 : 1 – 3; Kol. 1 : 12 – 20; Luk. 23 : 35 – 43
Minggu ini kita merayakan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam, sebagai kesimpulan pengakuan iman kita di akhir Tahun Liturgi. Injil hari ini memperlihatkan dan menegaskan gelar Yesus sebagai Raja Semesta Alam muncul dari mulut seorang penjahat yang disalibkan di samping Yesus, sementara para prajurit dan penjahat yang satunya mengolok-olok dan menghujat Yesus. Pengakuan yang menunjukkan adanya suatu pengharapan dan keyakinan terhadap pribadi Yesus, yang mampu memberikan belas kasih dan pengampunan, “Yesus ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Yesus memberikan sesuatu yang lebih dari yang diharapkan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus”. Jawaban ini menunjukkan akan kemurahan ilahi yang melampaui harapan manusia. Bukan nanti kalau Yesus datang kembali, tetapi sekarang juga, saat ini, hari ini juga dia akan bersama Yesus dalam kerajaan Ilahi-Nya.
Pesan yang kita ambil dari peristiwa ini ialah bahwa Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus yang isinya adalah belaskasih, pengampunan, pengorbanan dan pelayanan itu terbuka bagi siapapun yang mau datang kepada-Nya, termasuk para pendosa yang mau membuka pintu hatinya. Kita sebagai manusia yang rapuh, lemah, dan sering jatuh dalam dosa, dengan warta Injil hari ini diberi harapan untuk hidup bersama Yesus dalam kerajaan-Nya. Syaratnya adalah ada pengakuan dan mempersilahkan Yesus meraja dalam diri kita, percaya bahwa Yesus menjadi yang utama dalam hidup kita; percaya bahwa Yesus bisa memenuhi harapan kita karena Dia adalah yang berkuasa dan paling utama dari segala ciptaan seperti diungkapkan dalam bacaan II.