Menghadirkan belas kasih Allah adalah pokok bahasan pada bulan Kitab Suci tahun ini. Sebagai umat Allah, kita semua punya tanggung jawab untuk saling menjaga dan menguatkan iman kepada Kristus. Semua ini tentunya dimulai dari setiap keluarga.
Keluarga akan kokoh kalau didasari iman yang kuat. Ketika keluarga saling mengasihi dan menghadirkan belas kasih Allah, maka percekcokkan atau perselisihan di dalam keluarga sekurang-kurangnya dapat diselesaikan dengan solusi yang baik.
Untuk saling menguatkan dan membagi pengalaman hidup, warga lingkungan St. Gabriel mengadakan 4x pertemuan: di rumah keluarga Bapak Vidi, Ibu Siska, Ibu Siban dan Bapak Iwan. Pada pertemuan pertama, walau hujan, warga cukup bersemangat untuk hadir. Sayangnya peserta dari keluarga muda masih dirasa kurang. Kendalanya: pulang kerja macet, repot karena anak masih balita. Aa yang menarik pada pertemuan pertama: pengalaman dari salah satu keluarga bahwa betapa lebih mudah menyampaikan kabar baik kepada orang lain daripada kepada keluarga sendiri.
Pada pertemuan kedua, peserta berkesimpulan bahwa tidak mudah untuk mencapai hidup kudus. Perlu diperjuangkan. Tentunya hanya dengan kerendahan hati, kesabaran pada pasangan, dan dengan memohon kekuatan dan terang dari Tuhan, agar saling ada keterbukaan.
Pada pertemuan ketiga, sharing yang menarik dari peserta, bahwa tidak mungkin bersaksi seperti paulus yang sangat luar biasa. Yang bisa dilakukan di tatar Sunda ini hanyalah memberi contoh perilaku yang baik, tidak pelit, ringan tangan dan tolong menolong.
Pada pertemuan keempat, disadari bahwa sebagai pengikut Kristus kita dipanggil untuk dapat menuntun orang kepada kebenaran, keadilan dan kebaikan. Ini tentunya harus dimulai dari diri sendiri. Bagaimana dapat menuntun dalam kebenaran, keadilan, kebaikan kalau hidupku tidak baik. Untuk itu diri kita harus memiliki kualitas hidup seperti garam dan terang.
Itulah peneguhan dari teman-teman, lewat berbagi pengalaman saat pertemua Bulan Kitab Suci. Setiap pertemuan diakhiri dengan mendoakan teman disebelahnya dan akhirnya disatukan dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.
Semoga pertemuan-pertemuan ini, dari hari ke hari, menjadikan keluarga semakin mendekatkan diri kepada sabda Tuhan, seperti yang ditegaskan Yesus dalam Matius 5:16. Marilah kita selalu hidup berdamai seorang dengan yang lain. Tuhan memberkati kita semua. Amin.