Tiga bulan sekali, di Paroki kita diselenggarakan kegiatan pendonoran darah. Untuk yang sudah biasa, kegiatan ini nagihin, badan terasa ngga enak kalau sudah sekian lama tidak mendonorkan darah. Buat yang belum pernah, boro-boro nagihin, sereeemmm yang ada… Sebetulnya, apa sih manfaatnya…
- Menjaga Kesehatan Jantung
Tingginya kadar zat besi dalam darah membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah dapat menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah, maka jumlah zat besi dalam darah dapat lebih stabil. Artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
- Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah
Donor darah akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik. Sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
- Membantu Penurunan Berat Tubuh
Menjadi pendonor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kira-kira 650 kalori. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
- Mendapatkan Kesehatan Psikologis
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.
- Mendeteksi Penyakit Serius
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standardnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Sifilis. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah “Rambu Peringatan” yang baik, agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.
Setelah menginjak usia 17 tahun, cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaan senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Usia maksimal untuk melakukan kebiasaan baik ini adalah hingga berusia 65 tahun.
So… Ayo… saatnya bergabung di Keluarga Donor Darah St. Martinus. Jadwal pendonoran berikutnya adalah hari Minggu, 4 Desember 2016. (Diambil dari flyer Unit Donor Darah – PMI Kabupaten Bandung).