Minggu Adven ke-2
BcE Yes. 11 : 1 – 10; Rm. 15 : 4 – 9; Mat. 3 : 1 – 10
Masa Adven adalah masa penantian kedatangan Tuhan sekaligus masa pertobatan. Pertobatan adalah tanda nyata bahwa orang siap menyambut kedatangan Tuhan. Warta pertobatan yang disampaikan Yohanes Pembaptis dalam bacaan Injil hari ini, “Bertobatlah sebab Kerajaan Surga sudah dekat”, menjadi sentral dalam masa adven, di mana kita dituntut untuk membersihkan dan menyucikan diri guna menyambut kedatangan Tuhan. Yohanes memberikan teguran bahkan ancaman bagi orang yang tidak melakukan pertobatan, “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan”(Mat.3 : 8).
Teguran dan anjuran Yohanes Pembaptis ini hendaknya menjadi perhatian dan orientasi hidup kita. Kesadaran akan pertobatan hendaknya menjadi bagian yang amat penting dalam kehidupan kita. Pertobatan kita didasarkan atas kesadaran bahwa kita itu lemah, rapuh, dan sering tidak berdaya. Dan hanya Allah sendiri yang sanggup mengangkat diri kita dari kelemahan dan kerapuhan tersebut. Lebih dari itu, pertobatan adalah kesadaran bahwa kesalahan dan dosa adalah sebuah penyangkalan akan kebaikan Allah dan kebenaran, sehingga perlu terus menerus memperbaharui diri. Pertobatan juga berarti adanya perbaikan relasi dengan sesama. Paulus dalam bacaan II mengingatkan kita akan hal itu, “Sebab itu terimalah satu akan yang lain.” Yang dimaksudkan adalah tidak ada pertentangan antara yang kuat dan yang lemah. Yesaya melukiskan relasi yang baik bila Tuhan datang, “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing, anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama…”