Keadilan, sebuah kata yang sering kita dengar. Sebuah mimpi yang jauh dari kenyataan. Sebuah harapan yang entah kapan akan menjadi nyata. Keadilan seslalu berhubungan dengan nasib seseorang. Keadilan tidak hanya bersifat legal justice (keadilan menurut hukum) tetapi juga mengandung nilai moral justice (keadilan moral) dan social justice (keadilan masyarakat).
Oleh karenanya, keadilan membutuhkan hati nurani. Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia dalam situasi konkret. Suara hati menilai suatu tindakan manusia benar atau salah, baik atau buruk. Fungsi hati nurani yaitu sebagai pegangan, pedoman, atau norma untuk menilai suatu tindakan, apakah tindakan itu baik atau buruk. Harapannya untuk mencapai keadilan hendaknya selalu mendasarkan diri pada keputusan hati nurani.
Selain tentang keadilan dan suara hati, ada dalam buletin ini beragam kegiatan di Paroki kita, yang sambung menyambung sejak akhir Oktober. Diawali dengan Misa Novena Tiga Salam maria, Misa Arwah 1-2 November, Dua Belas Jam Untuk Tuhan, rangkaian kegiatan seputar penerimaan Krisma yang jumlah pesertanya menghebohkan, Misa Persekutuan Doa, Konser Orang Muda Kita, hingga pertemuan PSE, dan berita dari ulang tahun Romo Bungsu kita.
Lembaran khusus, kaleidoskop 2016, mau bercerita banyak tentang perjalanan kita bersama sepanjang 2016. Begitu banyak hal yang harus kita syukuri. Semoga itu menjadi sumber kekuatan bagi kita untuk menjalani tahun yang baru. Bagi anda yang tak sempat hadir, cobalah menyimaknya. Tak tergetarkah hati anda untuk kembali bergabung di gereja St. Martinus? Artikel-artikel lain, termasuk pesan Natal KWI-PGI, tentunya sayang untuk dilewatkan begitu saja, selamat membaca dan selamat Natal 2016.