Ibadat 12 Jam untuk Tuhan, 4-5 November 2016
Ada yang tidak biasa pada perayaan Ekaristi Jumat pertama di bulan November 2016 ini. Selain Adorasi kepada Sakramen Maha Kudus yang memang rutin dilaksanakan setiap bulannya, pada tanggal 4 November ini, perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan ibadat 12 jam untuk Tuhan. Jadwal ibadat ini telah diatur, sehingga setiap wilayah (9 wilayah) bertugas dan berpartisipasi selama 1 jam.
Selama 12 jam untuk Tuhan dimulai pada pukul 20.00 (4 November), dan berakhir jelang Perayaan Ekaristi pukul 06.00, Sabtu 5 November 2016. Di dalam homilinya, Rm. Bambang menyampaikan bahwa di Keuskupan Bandung ada dua Pintu Suci, yaitu di gereja Katedral St. Petrus dan gereja Karmel Paroki Lembang. Seyogyanya apabila umat ingin berdua secara khusus di pintu suci, maka yang dimohonkan adalah pengampunan atas segala dosa dan kelemahan kita. Namun yang sering terjadi, walaupun umat berdoa di pintu suci, tetap saja berdoa untuk meminta rejeki, kesehatan dan lain-lain. Tentu hal ini merupakan salah kaprah.
Selaras dengan bacaan pertama (Fil. 3:17 – 4:1) hari itu, seringkali sebagai manusia, yang kita pikirkan dan fokuskan hanya urusan perut, sehingga kita lupa mengarahkan hidup pada kehendak Tuhan. Jika sudah urusan perut, maka segala hal menjadi munkin, seperti kisah Bendahara yang cerdik, dalam bacaan Injil hari itu. Seringkali, kita sebagai orang beriman kurang belajar bersyukur dan bersuka cita atas apa yang telah kita miliki dan kerap meminta lebih.
Di tahun Indulgensi (pengampunan) ini kita diminta untuk sering berdoa memohon Rahmat Indulgensi atas kerapuhan dan dosa-dosa kita, sehingga waktu kita dipanggil Tuhan nanti, pintu surga dibukakan bagi kita karena dosa dan kerapuhan kita, lewat pintu indulgensi telah diampuni oleh Tuhan Sendiri. Rm. Bambang berujar, yang sering terjadi: umat atau orang Katolik pergi berziarah namun lebih menekankan hura-hura atau berwisata. Dengan adanya pintu suci, sebetulnya tidak perlu ziarah ke tempat yang jauh-jauh, berdoa saja di Pintu Suci Katedral/Lembang, memohon indulgensi atas segala kekurangan dan dosa-dosa kita.
Umat Martinus juga harus bersyukur, karena satu-satunya gereja Katolik yang merayakan/mengadakan ibadat 12 jam untuk Tuhan, di Keuskupan Bandung hanya paroki St. Martinus. Bersamaan dengan 12 jam untuk Tuhan, tim pastores juga menyediakan waktu untuk menerimakan sakramen pengakuan dosa, hingga sekuatnya.
Akhirnya, dari tanggal 4 November hingga 5 November 2016. Umat St. Martinus berhasil berjaga-jaga secara bergantian dan menemani Sakramen Maha Kudus Sekaligus memohon pengampunan atas dosa dan kerapuhannya.