Hari Jumat, 21 Oktober 2016, pukul 04.30, 45 orang peserta yang tediri dari 3 orang pria dan 42 orang wanita, berangkat dari Pasar Segar menuju Purwokerto dengan menggunakan sebuah bis. Pukul 12.00 mereka tiba di Gua Maria Kaliori. Setelah beristirahat sejenak dan makan siang bersama, mereka berjalan menuju Gua Maria untuk berdoa Rosario. Usai berdoa perjalanan dilanjutkan ke Melung dengan diguyur hujan deras. Sekitar pukul 16.00, mereka tiba di Melung dan disambut oleh para suster. Setelah pembagian kamar, udara segar pegunungan menemani sejenak istirahat mereka sore itu.
Acara berlanjut dengan adorasi. Udara yang dingin menambah hikmatnya adorasi. Saat beradorasi, jiwa kita semakin terbuka pada aliran kasih Allah. Adorasi selesai pukul 20.30, dilanjutkan dengan makan malam dan istirahat.
Pukul 05.00 mereka siap untuk mengikuti misa pagi di Gua Maria Kerahiman Ilahi. Letak gua yang agak jauh dari pondok tempat menginap ini dapat dicapai setelah melalui jalan yang menanjak, melintasi sungai dengan suasana alam pegunungan yang sejuk.
Tepat pukul 06.00, Rm. Maximilian memimpin misa. Dalam homilinya Romo menyampaikan bahwa manusia sangat merindukan kebahagiaan. Bahwa kebahagiaan dan dosa itu berikatan. Semakin jauh dari dosa, akan semakin merasakan kebahagiaan. Bunda Maria sering menampakan diri untuk menyampaikan pesan pertobatan dan perdamaian. Sebagai manusia kita harus bertobat.
Ziarah merupakan perbuatan yang luhur karena ketika ziarah hati kita terbuka, begitupun saat mengikuti Sakramen Ekaristi kita perlu membuka hati. Bila kita sulit bertobat, kita butuh bantuan atau pertolongan. Mohonlah kehadiran Bunda Maria sebagai Bunda Penolong yang selalu hadir dalam kesulitan-kesulitan kita. Kita sering mendengar mujizat dan keajaiban yang abadi dari Bunda Maria yang dapat membantu kita untuk bertobat.
Setelah selesai Misa, para peserta beristirahat sambil menikmati sarapan pagi yang telah disediakan oleh para suster. Setelah itu secara bergiliran, mereka masuk ke dalam gua Maria dimana terdapat mata air yang terus mengalir dibawah Patung Bunda Maria.
Melung ditinggalkan pada pukul 12.30 untuk melanjutkan perjalanan ziarah menuju ke gua Maria Taroangro yang terletak di Wonosobo. Keesokan harinya, giliran Gua Maria Asumta yang disambangi. Akhirnya peziarahan pun selesai. Mereka mampir di Semarang untuk membeli oleh-oleh, sebelum lanjut pulang ke Bandung. Sekitar jam 02.00, mereka tiba di Bandung. Semoga perjalanan ziarah ini menjadi berkat bagi seluruh peserta.