Begitulah Ibu Emmy Jassin menggambarkan tugas, tanggung jawab, sekaligus resikonya sebagai Kepala Polisi Sektor Margahayu yang sering berhadapan dengan organisasi masyarakat. Selasa pagi, lima hari jelang pergantian tahun, berempat wakil DPP St. Martinus (Pak Agus, Pak Trije, Bu Anna, dan Bu Cynthia) berkunjung kepada Kapolsek Margahayu, Ajun Komisaris Emmy Jassin dan Danramil Margahayu, Kapten Sri Nurhaeni. Mereka berkunjung dengan maksud untuk
berterima kasih atas pelayanan yang telah diberikan oleh Kepolisian dan TNI, sehingga perayaan Natal kita dapat berjalan dengan aman, khidmat, dan damai.
Sekitar pukul 8.30 mereka sampai di kantor Polsek Margahayu dan langsung diterima oleh Bu Emmy. Beliau sampai menunda jadwal apel paginya, hm…. Berbincang dengan Bu Emmy terasa mengasyikkan. Memang seorang ibu, tapi ketegasannya sebagai seorang Kapolsek, patut diacungi jempol. Ketika ditanya bagaimana kesannya bertugas di Martinus? Beliau mengapresiasi dan bangga karena kerjasama di antara panitia gereja dan para petugas keamanan, sungguh terjalin dengan baik. Para petugas (gereja) pun terkoordinasi dengan baik. Umat bersikap sopan dan dapat menerima kehadiran mereka. Rasanya welcome-lah… Bu Emmy yang punya keluarga besar yang beragama Katolik, memang tidak merasa asing dengan suasana gereja.
Bu Sri Nurhaeni, Danramil Margahayu, yang mereka kunjungi berikutnya mempunyai kesan sangat baik terhadap umat St. Martinus. Berulangkali beliau menyampaikan bahwa beliau merasa senang, karena lewat penugasan ini, punya saudara baru di Martinus. Gereja St. Martinus yang baru pertama kali diinjaknya, dirasa begitu ramai; bersih; luas; umatnya sangat banyak. Beliau berterima kasih karena sudah diterima sebagai keluarga, juga sudah dikunjungi pagi itu.
Bu Sri bercerita, bahwa walaupun kalender itu berwarna merah, beliau praktis tak pernah libur. Cerita masa tugasnya di Flores, Dili, dan Ambon mau menyampaikan pesan bahwa pada dasarnya warga Indonesia itu bersaudara dengan baik, kompak, dan bersatu. Bagaimana ketika Natal mereka membuatkan kue dan menjaga teman-temannya yang beribadat, begitu pun sebaliknya. Miris memang merasakan kondisi seperti saat ini. Beliau juga meyakini bahwa pimpinanlah yang harus memberi contoh yang baik bagi anak buahnya…
Bak teman lama saja layaknya mereka mengobrol, baik ketika di Kapolsek maupun di Danramil. Tanpa sekat, seakan lupa teman bicaranya adalah pimpinan suatu institusi… Sayang waktu akhirnya memisahkan mereka. Bu Emmy dan Bu Sri tak lupa menyampaikan undangan, jika lewat di depan kantornya, silahkan mampir… Indahnya persaudaraan sejauh kita dapat menjalankan kebebasan yang bertanggungjawab dan bertoleransi. Semoga seperti Yesus yang hadir di dunia ini bagi semua orang, kita pun dapat mengikuti teladan-Nya, bersaudara dengan siapa saja.