VATIKAN – Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, melantik 17 orang Kardinal baru dari sejumlah negara berbeda di seluruh dunia. Para Kardinal ini nantinya akan memilih serta dipilih sebagai penerus Sri Paus jika dirinya sewaktu-waktu mengundurkan diri.
Para Kardinal yang baru dilantik berasal dari berbagai macam latar belakang. Hingga saat ini, pria asal Argentina itu telah melantik sepertiga dari total College of Cardinals di Tahta Suci Vatikan. Hanya Kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang dapat memilih Sri Paus berikutnya. Sebanyak 13 dari 17 orang yang dilantik memenuhi syarat tersebut serta dapat dipilih sebagai penerus Paus Fransiskus.
Pelantikan Kardinal tersebut adalah yang ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir atau sejak Sri Paus dikukuhkan pada 2013. Pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu selalu menggunakan kesempatan pelantikan dengan mempromosikan anggota dari luar Benua Eropa sebagai Kardinal. “Saya melihat adanya kebencian yang tengah tumbuh di antara orang-orang. Saya prihatin ada sejumlah orang yang ingin membangun tembok, membangun penghalang, dan menjatuhkan stigma. Kita hidup di waktu di mana polarisasi dan eksklusivitas berkembang dan dianggap sebagai satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik,” ujar Sri Paus dalam khotbahnya, seperti dimuat, Minggu (20/11/2016).
Berikut 17 nama Kardinal baru tersebut: Mario Zenari, Italia (tetap ditugaskan sebagai Duta Besar Vatikan di Suriah); Dieudonne Nzapalainga, Republik Afrika Tengah; Carlos Osro Sierra, Spanyol; Sergio da Rocha, Brasil; Patrick D’Rozario, Bangladesh; Baltazar Enrique Porras Cardozo, Venezuela; Jozef De Kesel, Belgia; Maurice Piat, Mauritania; Kevin Joseph Farrell, Amerika Serikat (AS); Carlos Aguiar Retes, Meksiko; John Ribat, Papua Nugini; Joseph William Tobin, AS; Anthony Soter Fernandez, Malaysia; Renato Corty, Italia; Sebastian Koto Khoarai, Lesotho; Ernest Simoni, Albania(war)