Liputan Natal 2016
Perayaan Ekaristi Malam Natal tahun ini diselenggarakan dua kali yaitu pukul 17.00 dan 20.30. kedua Misa merupakan Misa Konselebrasi antara Romo Sahid, Romo Bambang dan Romo Gandhi.
Antusias umat untuk merayakan malam Natal di St. Martinus sungguh besar. Terbukti dengan begitu banyak umat yang hadir pada kedua perayaan tersebut, terlebih pada misa yang pertama. Gereja, Bina Iman Anak, Bina Kasih, 3 ruangan kelas hingga di selasar depan Sakristi dan sekitar gereja, semua penuh dengan umat.
Hari ini adalah hari ulang tahun Yesus yang ke – 2016. Itu yang disampaikan oleh Rm. Sahid. Dalam homilinya beliau menyampaikan tema perayaan Natal 2016, “telah lahir bagimu Juru Selamat, di kota Daud” artinya Tuhan Yesus juga memanggil kita semua untuk menjadi Juru Selamat bagi sesama di masyarakat kita dan bagi dunia seluruhnya.
Pada Misa yang kedua, Romo Bambang dalam homilinya menyampaikan bahwa melalui perayaan Natal Tuhan memberikan bukti kasih-Nya kepada manusia. Ia memberikan kado terindah dan terbaik: Yesus, putra-Nya, dianugrahkan bagi kita. Setiap merayakan Natal kita diajak untuk memperbaharui iman kita supaya selalu bertumbuh dan berkembang, semakin dikuatkan. Apakah Juru Selamat yang lahir di kota Daud juga telah lahir di hati kita? Mari memperbaharui hidup kita gar menjadi tanda kasih dan rahmat bagi banyak orang.
Ada hal yang menarik dalam Misa malam Natal. Sebelum Misa ditutup dengan berkah meriah, Rm. Bambang tampil “menjual obat kuat ku era”. Beliau menyampaikan permohonan bantuan kepada umat, untuk memperbaiki dan membangun pastoran Kopo Permai yang memang sudah rapuh. Romo Gandhi kemudian tampi mempersembahkan suara merdunya dengan menyanyikan tiga buah lagi. Sambil mendengarkan nyanyian tersebut, para pengurus DPP beredar membawa kotak sumbangan. Suatu kerjasama yang baik. Dari 2 kesempatan “ngamen”, dikumpulkan dana sebesar Rp. 53.796.700. Terima kasih Tuhan.
Khusus untuk Misa yang kedua, setelah Misa berakhir, umat diajak untuk beramah tamah menikmati makanan kecil dan minuman hangat yang disediakan. Malam hampir berganti, ketika akhirnya halaman gereja benar-benar kosong.
Hari raya Natal. Misa Natal pertama, pukul 7.00, dipersembahkan oleh Rm. Sahid. Lewat cerita keluarga Jimmy dan Bella yang mau saling mengorbankan miliknya yang paling berharga demi kebahagiaan pasangannya, Rm. Sahid mengajarkan kita untuk saling mengasihi, melayani, peduli dan saling berbagi dengan segala keterbatasan yang dimiliki.
Lewat certia ini pula kita diingatkan akan kasih Allah yang telah rela datang ke tengah-tengah manusia demi pulihnya hubungan manusia dengan Tuhan. Sama halnya dengan yang terjadi dalam pemerintahan kita saat ini. Saat pemerintah sedang berjuang untuk memberantas korupsi, narkoba dan hal-hal yang membuat kesatuan negara kita pecah, Romo mengajak kita untuk membangun rasa persaudaraan, siap berbela rasa, siap berbagi, dan peduli dengan setiap orang yang kita jumpai dalam hidup kita.
Perayaan Ekaristi Natal kedua, pukul 9.30, merupakan Perayaan Natal anak-anak. Kali ini yang mempersembahkan Misa adalah Rm. Gandhi. Lewat ceritanya tentang pohon natal yang kecil, sedang dan besar, Romo mengajak agar kita jangan pernah merasa menjadi orang yang kecil, yang tidak berguna. Sekalipun kita orang yang berdosa dan serba terbatas, kita tetap diajak untuk menjadi orang yang berguna.
Romo Gandhi pun mengajak anak-anak untuk terbiasa mendoakan orang tua melalui sebuah lagu yang berjudul “oh Tuhan”. Lagu yang menceritakan tentang doa seorang anak untuk kedua orang tua yang telah berjuang mencukupkan segala kebutuhan anak-anak.
Misa terakhir hari Raya Natal, pada pukul 17.00 dipersembahkan oleh Romo Bambang. Romo mengajak berefleksi, sesuai dengan kebiasaan untuk saling memberikan kado di hari Natal, kado apakah yang akan kita berikan untuk Yesus? Dia datang sebagai Firman yang telah menjelma menjadi manusia dan Firman itu menjadi cahaya yang mau menerangi langkah hidup kita. Hanya orang yang memandang terangl dialah yang dimampukan untuk mempersembahkan segala dosa dan keraguannya, memperbaharui hidupnya, lahir baru bersama Kristus, untuk hodup sesuai dengan kehendak Allah sendiri.
Semoga caha Kristus memancar dalam hati kita dan kita sendiri berani dengan sungguh memberikan kado Natal terindah lewat pertobatan kita,keberanian kita meninggalkan dosa serta keraguan, untuk lahir baru di dalam Kristus.
Ketiga Misa Hari Raya Natal ini diawali dengan doa keluarga, saling mengakui kekurangan masing-masing: bapak, ibu, dan anak. Deo Gratias, syukur kepada Tuhan, karena kita dapat merayakan Natal dalam suasana aman dan damai. Terima kasih kepada Bapak Komandan Lanud Sulaiman yang telah mengizinkan dan menjaga kita selama beribadat di tempat ini. Terima kasih juga kepada para petugas keamanan yang telah bersiap dan menjaga kita mulai dari Sabtu pagi, hingga Minggu malam. Bukan main!
Malam Natal itu kita kedatangan tamu: Komisaris Besar Chavy, Direktrur Sabhara Polda Jabar. Beliau adalah ketua pengamanan Natal; Ajun Kombez Nazly Harahap. S.Ik (Kapolres Soreang); Danramil Margahayu, Kapten Sri Nurhaeni; Kapolsek Margahayu, Ajun Komisaris Emmy Jassin; Kompol Edwin Affandi, S.IK (Wakapolres); dan Wakapolsek Margahayu, AKP Indrasani, MMp. Sedangkan pada hari Natal giliran Brigjen Pol. Bambang (Waka Polda Jabar); Kombes Chavy; Kasdim Mayor Dedy, Kapolres, Kapolsek, Danramil yang mengunjungi kita. Dan para polwan cantik yang menjaga dengan setia. Terima kasih dan berkat Tuhan bagi anda semua.