Renungan Minggu January 2017
Minggu Biasa ke – 3 (Minggu, 22 January 2017)
BcE. Yes. 8 : 23b – 9; 1Kor. 1 : 10 – 13, 17; Mat. 4 : 12 – 23
Dalam bacaan pertama Minggu ini, nabi Yesaya menubuatkan kelahiran Raja Damai yang akan mengubah suasana kehidupan umat manusia: dari kelam menjadi terang, dari dukacita menjadi sukacita. Raja Damai itu akan membebaskan umat manusia dari berbagai beban yang membuat hidup manusia menderita dan tertekan. Ia akan membangun Kerajaan Allah, yaitu suasana di mana setiap orang merasakan damai sejahtera.
Raja Damai itu, terlaksana dan terwujud dalam diri Yesus Kristus, “supaya genaplah firman yang disampaikan nabi Yesaya” (Mat. 4:14). Langkah pertama dalam upaya membangun Kerajaan Allah, Yesus menyerukan pertobatan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat. 4:17). Dalam melaksanakan karya-Nya, Yesus, melibatkan orang-orang yang dikehendaki-Nya, yakni para rasul. Mereka yang semula sebagai penjala ikan, oleh Yesus diberi tugas dan kuasa untuk menjadi penjala manusia.
Para rasul yang kemudian menjadi dua belas orang itu merupakan cikal bakal terbangunnya Gereja, bahkan iman mereka itulah yang mendasarinya. Seiring dengan perjalanan waktu, terlebih setelah peristiwa Paskah dan Pentakosta, Gereja semakin berkembang dan tersebar ke berbagai daerah. Agar Gereja itu tetap satu dalam ikatan persekutuan para rasul, Rasul Paulus mengingatkan: “… supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (1Kor 1:10b).
Kita patut bersyukur, karena kita boleh menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Gereja yang dibangun di atas dasar iman para rasul. Kini tugas kita adalah menjaga persekutuan agar tetap sehati sejiwa berbagi sukacita, sehingga Gereja sungguh menjadi tanda kehadiran Kerajaan Allah di dunia ini. Semoga.