Demikianlah sepotong perikop Injil yang disampaikan oleh Rm. Bambang saat memimpin Ekaristi pada pesta nama Pelindung Lingkungan St. Priscillia, Senin 16 Januari 2017. Ekarsiti yang dipersembahkan di rumah Bp. Dwi Haryanto – Ibu Lanny ini merupakan Misa perdana Rm. Bambang di lingkungan St.Priscillia.
Lingkungan St. Priscillia adalah paguyuban umat lingkungan, merupakan hasil pemekaran sekitar tahun 2005. Namun baru pada usia yang ke-12, perayaan Pesta Nama Pelindungnya dapat terwujud. Sama seperti ketika Tuhan Yesus diserahkan ke Kenisah, yaitu pada usia 12 tahun. Semoga peristiwa tersebut menumbuhkan semangat baru dalam menghidupi paguyuban lingkungan.
Dalam kata pengantar dan homilinya, Rm. Bambang berharap agar semangat St. Priscillia tumbuh dalam setiap warga. St. Priscillia selalu menerima kehadiran St. Paulus di rumahnya, untuk pelayanan menyapaikan Firman Tuhan. Semoga keluarga-keluarga di lingkungan St. Priscillia bersedia juga menjadi tuan rumah dalam kegiatan lingkungan secara bergiliran. Hal itu tentunya akan menjadi berkat, terutama bagi yang tingal di dalamnnya. Tuan rumah juga akan ikut berdoa bersama, hal yang belum tentu dilakukan sendiri setiap saat.
Diawal homilinya, Rm. Bambang bertanya kepada umat apa harapan dan impiannya di masa mendatang. Salah seorang warga menjawab bahwa ada kerinduan agar semakin banyak yang terlibat di dalam kegiatan lingkungan. Juga kerinduan untuk membentuk kor lingkungan.
Hal tersebut disampaikan pula dalam keprihatinan yang dituangkan dalam pengantar Buku Kumpulan Doa, yang juga berisi sejarah lingkungan St. Priscillia. Buku ini merupakan souvenir yang diberikan kepada setiap umat yang terdaftar sebagai warga lingkungan St. Priscillia.
Semoga semangat anggur baru yang disimpan dalam kantong yang baru (Mrk. 2:22), menumbuhkan pula semangat baru di awal tahun 2017 ini, agar umat semakin melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan. Semakin menjadi berkat satu bagi yang lainnya.
Wilayah di Taman Kopo Indah memiliki jumlah umat yang paling banyak di paroki St. Martinus. Hal tersebut menjadikan wacana untuk membangun gereja di wilayah Taman Kopo Indah. Namun hal tersebut tidak akan mudah terwujud, kalau diantara umatnya sendiri belum ada niatan untuk berjuang dan mendoakannya.
Syukur kepada Allah, Ekaristi dan pertemuan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sapaan kehangatan mengakrabkan setiap umat yang hadir, baik dari Lingkungan St. Priscillia, maupun pengurus lingkungan-lingkungan di wilayah Nazareth.
Sebagai wujud rasa syukur, selesai Ekaristi, hidangan santap malam telah disiapkan untuk dinikmati bersama. Semoga semua harapan untuk mewujudkan paguyuban lingkungan sebagai sarana bertumbuhnya iman dan semangat kepedulian, menjadi semakin nyata. Tuhan memberkati kita semua.