Allah Bersabda (4)
Puncak Liturgi Sabda adalah saat Injil dibacakan oleh Imam. Sebelum Injil dibacakan, ada beberapa unsur ritual yang mendahuluinya:
- Nyanyian Bait Pengantar Injil. Sering dikenal juga sebagai nyanyian Alleluya. “Alleluya” adalah seruan pujian kepada Allah Bapa, yang diucapkan Yesus sesudah kebangkitan- Nya. Maka Roh-Nya pun membuat kata yang sama itu tersuarakan dari Tubuh-Nya pada saat sekarang, yaitu Gereja.
- Jika ada perarakan Evangeliarium (Buku Injil), maka Bait Pengantar Injil dinyanyikan bersamaan dengan perarakan tersebut.
- Dalam Misa meriah boleh digunakan pendupaan sebagai penunjang kesemarakan Misa.
Dalam buku Pedoman Umum Misale Romawi berbahasa Latin,nyanyian Bait Pengantar Injil disebutkan dengan bahasa Latin “Acclamatio ante lectionem Evangelii” (no. 62-64). Jika diterjemahkan secara harafiah adalah “Aklamasi sebelum bacaan Injil” atau versi pendeknya “Aklamasi Injil”. Sebenarnya inilah yang lebih tepat, karena kata “aklamasi” berarti seruan atau pekik sukacita.
Melalui aklamasi ini, umat menyatakan iman, serta sekaligus menyambut dan menyapa Tuhan yang siap bersabda. Maka sudah selayaknya umat menunjukkan sikap hormat dengan berdiri saat melagukan aklamasi ini. Dengan pengertian akan aklamasi ini, sebaiknya umat mengerti kalau Bait Pengantar Injil bukan semata-mata sebagai lagu pengiring saat Imam menuju mimbar hendak membacakan Injil.
Bait Pengantar Injil dibawakan sekaligus oleh seorang pemazmur yang sebelumnya bertugas melagukan Mazmur Tanggapan dan dilagukan bersama oleh seluruh umat, yang dipandu oleh koor. Ada dua bentuk Bait Pengantar Injil, yakni dengan Alleluya dan tanpa Alleluya. Yang dengan Alleluya dilagukan di luar Masa Prapaskah. Sementara dalam Masa Prapaskah, dilagukan Bait Pengantar Injil tanpa Alleluya, diganti dengan ulangan (refrein) khusus: “Terpujilah Kristus, Tuhan……”.
Jika sebelum bacaan Injil hanya ada satu bacaan, ada tiga cara:
- Di luar Masa Prapaskah, dapat dilagukan Mazmur Tanggapan dengan Alleluya atau setelah Mazmur Tanggapan diikuti langsung dengan Bait Pengantar Injil dengan Alleluya.
- Dalam Masa Prapaskah, dapat dilagukan Mazmur Tanggapan dan Bait Pengantar Injil tanpa Alleluya, atau hanya Mazmur Tanggapan saja.
- Kalau tidak dilagukan, Bait Pengantar Injil dapat dihilangkan (PUMR 63).