Mengenal Perumpamaan Tuhan Bagian IV

Ladang vs Gandum

 

Syalom aleikhem.

Perumpamaan lalang di ladang gandum (Mat. 13:24-40) lebih tepat disebut alegori. Tiap

unsur di dalamnya memiliki makna tentang orang atau hal tertentu. Dalam alegori ini,

makna dijelaskan pada ay. 37-39.

Kerajaan Surga digambarkan dengan kejadian yang umum dalam pertanian. Pemilik ladang

menabur benih gandum baik. Ia mengharap benih tumbuh lalu menghasilkan panen

berlimpah. Ketika semua orang tidur, datang musuh menabur benih lalang di ladang itu.

Tidak ada yang tahu, semua terjadi diam-diam. Kejahatan memang dekat dengan gelap

malam dan tindakan diam-diam. Jenis lalang yang ditabur ialah zizania, sejenis rumput

beracun yang dapat merusak tanaman gandum.

Ketika belum berbuah, tanaman gandum dan zizania sulit dibedakan. Setelah berbuah,

keduanya mudah dibedakan. Yang baik dan yang jahat terlihat bedanya jika diamati buahnya.

Orang jahat dan orang baik dibedakan dari buah tindakannya. Kejahatan tidak ketahuan pada

awalnya. Setelah meracuni dan menghancurkan, barulah kejahatan tampak.

MEMISAHKAN

Persoalan yang dilukiskan alegori tepat menggambarkan situasi zaman sekarang. Orang baik

dan orang jahat hidup bersama, dapat dibedakan tapi tak mudah dipisahkan. Jika orang jahat

dienyahkan, dunia menjadi damai. Namun, itu sulit terjadi tanpa ada korban dari pihak orang

yang tak bersalah. Ambil contoh, jika seorang penjahat dihukum mati, bisa jadi ada anak-anak

yang telantar, yaitu anak-anak si penjahat. Di sini sulit dipisahkan yang hitam dan yang putih.

Abu-abu belaka kehidupan bersama di dunia ini.

Jika begitu, apakah kita biarkan saja kejahatan berkembang sehingga kebaikan menjadi

lenyap? Ada jalan lain. Menambah warna putih pada bidang abu-abu agar warna hitam

makin pudar. Artinya, mewartakan dan mengajak orang jahat bertobat. Hal ini memang tidak

muncul dalam alegori. Tak mungkin menambah jumlah tanaman gandum. Tapi, dalam

kehidupan nyata, mungkin sekali kita menambah jumlah orang baik. Kalau orang baik makin

banyak, orang jahat tak mendapat tempat dan kehilangan pengaruhnya. Kendati demikian,

mustahil kejahatan dapat dilenyapkan seluruhnya selama Iblis masih berkeliaran

menyesatkan manusia.

PENGADILAN TERAKHIR

Lalu, apa solusinya? Pengadilan terakhir! Allah akan menghukum para pelaku kejahatan dan

menganugerahkan hidup abadi bagi orang-orang benar. Alegori ini menekankan aspek

eskatologis (hal-hal akhir), yaitu menyadarkan para pendengar akan adanya pengadilan di

akhir zaman. Kendati berkisah tentang akhir zaman, yang diwartakan Yesus justru berkaitan

dengan zaman ini. Ia mengajak orang bertobat, ibaratnya mengubah lalang menjadi gandum.

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.