BcE. Kis. 8 : 5 – 8; 14 – 17; 1Petrus 3 : 15 – 18; Yoh. 14 : 15 – 21
Bacaan-bacaan suci pada hari Minggu ini, menarik untuk direnungkan. Tema umumnya adalah: menelaah keberhasilan seorang murid dalam tugas pewartaannya dalam relasinya bersama Yesus. Dalam bacaan pertama (Kis. 8 : 5 – 8), dikisahkan bagaimana Filipus pergi ke daerah Samaria (daerah kafir) untuk mewartakan tentang Yesus Kristus sebagai Mesias. Pewartaan Filipus itu membuat banyak orang jatuh hati kepadanya, sebab pewartaan itu tidak disampaikannya dengan kata-kata belaka, tetapi dibuktikannya pula melalui tindakan-tindakan nyata. Di sana, Filipus membebaskan orang yang kerasukan roh jahat dan menyembuhkan orang lumpuh serta orang timpang. Akibatnya, orang-orang Samaria yang mendengarkannya, menerima pewartaan Filipus dengan sebulat hati.
Dalam bacaan Injil (Yoh. 14 : 15 – 21), Yesus menegaskan bahwa, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Tampak jelas hubungan yang begitu kuat antara bacaan pertama dengan Injil; bahwa segala perbuatan ajaib (mukjizat) yang dilakukan oleh Sang Murid, Filipus, dalam pewartaannya di Samaria, terjadi karena Yesus menyatakan diri-Nya dalam diri Filipus. Inilah yang menjadi kunci sukses Filipus dalam tugas pewartaannya di Samaria.
Sebagai pengikut Kristus, kita pun sebenarnya mampu melakukan hal-hal ajaib dalam hidup kita. Syaratnya kita harus memiliki relasi yang intim dengan Yesus. Relasi itu dinyatakan dengan sungguh-sungguh mengasihi Yesus, mentaati perintah-Nya, dan melaksanakannya dalam hidup kita. Dengan demikian, Allah pun akan menyatakan diri-Nya dalam diri kita. Selamat merenungkan.