BcE. Kis. 1 : 1 – 11; Ef. 1 : 17 – 23; Mat. 28 : 16 – 20
Ada dua hal menarik yang dapat kita renungkan dalam bacaan-bacaan suci pada Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Pertama, Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul-Nya sebelum Ia terangkat ke Sorga (Kis. 1 : 1 – 5). Yesus yang bangkit memberikan sebuah paradigma baru kepada para rasul: mereka akan dibaptis dengan Roh Kudus, bukan lagi dengan air sebagaimana yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Roh Kudus itu dicurahkan pada hari Pentakosta. Roh Kudus yang sama itulah, yang dulu ada bersama-sama dengan Yesus ketika Ia memilih para rasul-Nya dan mengajari mereka.
Dengan kata lain, Yesus menegaskan bahwa kuasa mengajar yang Ia miliki, kini Ia serahkan kepada para rasul-Nya untuk dilanjutkan. Hal lain yang mau ditegaskan oleh Yesus, yakni bahwa keberadaan Gereja diawali oleh inisiatif Allah; tidak semata-mata tergantung dari usaha manusia. Karena itu, Gereja tidak dilihat hanya sebagai sebuah sekte manusiawi, melainkan langsung datang dari Allah, yang ditandai dengan karunia Roh Kudus.
Kedua, Setelah memenuhi janji-Nya untuk mengutus Roh Kudus, Yesus mengutus para rasul mewartakan Injil ke seluruh dunia, untuk menyelamatkan umat manusia. Itulah misi Yesus di dunia ini. Dalam tugas perutusan itu, Yesus tidak membiarkan para rasul pergi begitu saja. Ia membekali mereka dengan Roh Kudus-Nya, untuk menyertai.
Dari kedua hal di atas, maka hal-hal yang harusnya menjadi permenungan kita sebagai pengikut Kristus adalah: Pertama, sejauh mana kita menyadari diri kita sebagai anggota Gereja sebagai sebuah rahmat yang dianugerahkan Allah kepada dunia? Kedua, sejauh mana kita menyadari kehadiran dan peran Roh Kudus di dalam diri kita dalam rangka tugas perutusan kita di dunia ini? Selamat merenungkan!