BcE. Kis. 1 : 12 – 14; 1Petrus 4 : 13 – 16; Yoh. 17 : 1 – 11
Bacaan-bacaan pada hari Minggu ini merupakan kelanjutan dari bacaan-bacaan pada hari Minggu Paskah VI dan Hari Raya Kenaikan. Dalam bacaan pertama (Kis. 1 : 12 – 14), dikisahkan bahwa setelah menyaksikan kenaikan Yesus ke Sorga, para murid pun kembali ke kota Yerusalem, ke rumah tempat mereka menginap. Di rumah itu, mereka menantikan hari-hari kedatangan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus sebelum Ia terangkat ke Sorga. Dan selama hari-hari penantian itu, para murid dengan sehati sejiwa bertekun dalam doa bersama-sama.
Dalam bacaan Injil (Yoh. 17 : 1 – 11), dikisahkan bahwa Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di Sorga bagi “mereka yang telah diserahkan Bapa-Nya kepada-Nya.” Yesus memohon kepada Bapa- Nya agar menganugerahkan hidup yang kekal kepada mereka. Yesus juga memohon agar Bapa-Nya memelihara serta mempersatukan mereka, sebagaimana Yesus dan Bapa-Nya adalah Satu. Dari kedua bacaan di atas, hal apa saja yang bisa kita pelajari: Pertama, tentang doa. Bahwa doa adalah kekuatan bagi setiap pengikut Kristus. Baik para rasul maupun Yesus sendiri berdoa sebelum melakukan sesuatu, apalagi menyangkut hal-hal penting. Di sini doa berarti memasrahkan apa pun yang akan kita lakukan dalam penyelenggaraan Ilahi. Juga sekaligus pengakuan akan KeMaha-Kuasa-an Allah atas hidup manusia.
Kedua, aktivitas doa itu pertama-tama tidak ditujukan bagi kepentingan diri sendiri saja, melainkan ditujukan bagi kebaikan bersama atau komunitas (bonum commune), sebagaimana yang dilakukan oleh para rasul dan Yesus.