Mahasiswa, suatu panggilan idaman bagi anak muda sekarang. Anggapannya, akan lebih bebas di masa kuliah, bahwa setelah kuliah akan langsung bekerja dan memiliki uang sendiri. Apakah betul demikian? Tambahan kata “Maha” di depan siswa, mengandung makna lebih: dianggap sudah mampu untuk mengemban beban dan tanggung jawab yang lebih berat.
Mahasiswa adalah masa depan bangsa, generasi penerus bangsa. Sebagai generasi penerus, mahasiswa diharapkan mampu menjadi manusia modern. Ciri-cirinya antara lain: lebih mudah menerima dan menyesuaikan diri kepada perubahan-perubahan, lebih ahli dalam menyatakan pendapatnya, memiliki rasa tanggung jawab, lebih berorientasi kepada masa depan, berkesadaran mengenai waktu, organisasi, teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dalam kaitan pembentukan manusia modern itulah kita melihat betapa pentingnya peranan perguruan tinggi sebagai jenjang tertinggi dalam sistem pendidikan formal di negara kita. Hendaknya perguruan tinggi dapat menghasilkan tenaga-tenaga ahli dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Itulah fokus bergema edisi ini.
Dimasa sekarang ini, banyak dari kita yang beranggapan bahwa berada di dunia luar, bersama dengan teman-teman adalah hal yang paling menyenangkan. Bersama keluarga merupakan hal yang membosankan. Namun pernahkah kita berpikir bahwa bersama keluarga, apapun yang kita butuhkan tersedia secara Cuma-Cuma? Cobalah baca tulisan Rm. Eyang Sahid dalam rubrik magisterial.
Artikel tentang perayaan paskah di lingkungan-lingkungan maupun kategorial, masih kental mewarnai edisi ini. Pun juga berita tentang ziarek. Rubrik kesehatan, bina iman anak, ruang kitab suci dan magisterial tetap setiap mengunjungi anda semua.
Di bulan juni ini saudara-saudara kita umat muslim memasuki bulan ramadhan. Marilah kita saling menghormati dengan menjaga ketenangan.