Seluk Beluk Misa – Bagian 18

Homili (1)

Setelah Misa selesai, ada seorang umat yang menyalami Romonya sambil berkata: “Mo, khotbahnya bagus!” Sebenarnya apa yang dimaksud oleh umat itu adalah homili yang disampaikan setelah Bacaan Injil. Memang masih banyak umat kita yang masih menyebut homili itu dengan kata khotbah. Lho, beda gitu?

Kata homil berasal dari bahasa Latin homilia atau bahasa Yunani omelia yang artinya percakapan yang akrab. Sedangkan khotbah berasal dari bahasa Arab khutba yang dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai pidato yang menguraikan ajaran agama. Dalam buku yang sama, homili diartikan “khotbah yang berkaitan dengan isi Kitab Suci”. Berarti homili adalah bagian atau salah satu jenis khotbah. Khotbah tidak harus berarti homili. Kalau apa yang disampaikan seorang imam bertujuan untuk membantu umat lebih memahami pesan dan maksud dari Bacaan Kitab Suci yang baru saja diperdengarkan, itu berarti sebuah homili. Khotbah dalam Liturgi Sabda haruslah berupa suatu homili.

Ada 3 ciri homili: [1] Homili dibawakan dalam suatu perayaan liturgi. Sehingga homili merupakan tindakan liturgis, disampaikan oleh seorang imam. Sedangkan khotbah dapat dilakukan dalam kesempatan pertemuan apa pun, oleh siapapun; [2] Homili memetik inspirasinya dari Alkitab yang diwartakan saat itu; menjelaskan pesan-pesannya; dan mengaitkannya dengan hidup aktual umat. Maka sebenarnya homili merupakan Sabda Allah sendiri, yang diwahyukan kepada umat yang berhimpun. Inilah dimensi sakramental dari homili. Khotbah lebih leluasa mendasarkan diri pada sumber-sumber yang dianggap cocok untuk situasi pendengarnya; [3] Sesuai dengan artinya “percakapan yang akrab”, homili yang baik sudah seharusnya merupakan ungkapan kedekatan Sang Gembala dengan dombadombanya.

Seorang imam yang menyampaikan homili sebaiknya sungguh mengenal kondisi umatnya…… Jadi, mari biasakan diri kita untuk menyebut homili, bukannya khotbah. Peranan homili adalah penting dalam Liturgi Gereja, yaitu untuk memupuk semangat hidup kristiani. Dengan homili, umat diundang kepada relasi yang lebih mendalam dengan Allah Bapa melalui Kristus. Bahasa Kitab Suci sering kali tidak mudah dipahami oleh umat. Di sinilah homili berfungsi yaitu untuk menjembatani kesenjangan antara bahasa penulisan dan pengalaman masa lalu bangsa Israel, dengan situasi dan pengalaman manusia masa kini.

Pada Misa hari Minggu, hari raya, dan pesta yang dihadiri umat, homili perlu diadakan, dan hanya boleh ditiadakan kalau ada alasan berat. Sangat dianjurkan pula homili diberikan pada Misa harian, terutama selama Masa Adven, Prapaskah, dan Paskah. Begitu pula pada perayaan khusus lainnya yang dihadiri oleh banyak umat (Pedoman Umum Missale Romawi 65).

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.