Eyang Sahid 77 Tahun
Hampir pukul 08.00, ketika akhirnya yang ditunggu pun datang. Sumringah dan penuh senyum, Mgr. Anton langsung menghampiri yang disyukuri hari itu. Rm. Eyang Sahid. Beliau tidak menduga, bahwa di hari lahirnya yang konon ke-77, Mgr. Anton berkenan untuk sarapan bersama di Pastoran Kopo Permai H4.
Tak membuang waktu, Rm. Gandhi segera memimpin doa bersama. Bersyukur atas ulang tahun Eyang, sekaligus doa makan. Ada nasi goreng, mie goreng, ayam goreng, tahu goreng, talas goreng, dan aneka kue basah. Tak lama muncul pengurus DPP yang lain,membawa taart yang kali ini berbentuk alkitab, kitab Amsal 3, dan sebuah tiramisu. Menyusul pudding dan aneka rebusan. Lengkaplah syukuran yang tak direncakan itu.
Sekitar pukul 8.15, Rm. Sahid menyalakan lilin ulang tahun, bernyanyi dan berfoto bersama. Akhirnya Mgr. Anton pamit, kuatir akan disuguhi makanan lainnya. Selesailah babak pertama ulang tahun eyang pagi ini.
Babak kedua dimulai dengan hadirnya 4 orang rekan imam dari Eyang Sahid: Rm. Martin, Rm. Willy, Rm. Danang, dan Rm. Narto sekitar pukul 10.45. Padahal para panitia belum seorang pun tampak. Mereka pulang dulu, setelah sarapan bersama tadi.
Sepuluh menit menjelang pukul 12, Rm. Narto memimpin doa untuk Eyang, dan dimulailah acara santap siang bersama. Kali ini tumpeng nasi kuning, sate lontong, mpek-mpek, tahu gejrot, dan es kelapa jeruk. Sambil menikmati santap siang, obrolan ngalur ngidul pun terjadi.
Sekitar pukul 12.30, keempat Romo ini pulang. Tak lama kemudian muncul Rm. Hilman ditemani pak Endar. Menyusul lagi Rm. Sunu. Weleh weleh, tamunya Eyang begitu “maler” ya, Eyang capek juga tuh, tapi sumringah banget.
Sore sekitar pukul 15.00, Eyang bersama beberapa orang pengurus DPP meluncur menuju stasi St. Petrus Ciwidey. Kebetulan hari itu memang Sabtu kedua, dan jadwal Eyang untuk Misa di Ciwidey. Sesampainya disana, menyusul bergabung pengurus yang lain. Jadilah misa sore itu cukup ramai. Apalagi banyak anak-anak bergabung.
Di hari ulang tahunnya, Eyang mengingatkan bahwa agama merupakan relasi personal antara pribadi Tuhan dengan kita, diantara kita. Sebagai murid Yesus, kita dituntut untuk menjadi manusia yang unggul. Semoga harapan itu menjadi nyata, dan dapat dibawa ke masyarakat.
Usai misa, tumpeng awug, aneka godog-an, dan kue singkong, klepon dan ketimus sudah menanti. Anak-anak yang cukup banyak itu juga diberi kue kantong. Kok pas yah waktunya Eyang ulang tahun.
Syukur kepada Allah, “Eyang” tetap sehat sampai saat ini. Berdasarkan kaitan sejarah, Rm. Sunu sempat memperkirakan usia Rm. Sahid. Menurut beliau, minimal 82 tahun (kakaknya berusia 96 tahun). Selamat ulang tahun, Eyang. Tetaplah sehat dan bersemangat dalam mendampingi umat St. Martinus.