Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus – 18 Juni 2017
BcE. UI. 8: 2 – 3. 14b – 16a ; 1Kor. 10 : 16 – 17 ; Yoh. 6 : 51 – 58
Akhir-akhir ini, wisata kuliner menjadi salah satu trend yang sedang berkembang di masyarakat. Berbagai cafe/warung/tempat nongkrong muncul di berbagai tempat, menawarkan beragam jenis makanan baru. Sebut saja seperti: Es krim Nitrogen, Bubble Tea, Taiwan Street Snack, Black Burger, dll. Jenis panganan yang menjadi terkenal dan banyak diburu karena cita rasanya yang khas dan bentuk, serta proses pembuatannya yang unik.
Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari Minggu ini juga berbicara tentang “kuliner”. Dalam bacaan pertama (Ul. 8 : 2 – 3. 14b – 16a), nabi Musa mengingatkan bangsa Israel akan pengalaman mereka dalam menikmati jenis kuliner baru “manna” saat berada di padang gurun. “Manna” diberikan Allah Yahwe kepada bangsa Israel agar mereka tidak mati kelaparan selama di padang gurun. Maka mereka tidak boleh lupa bersyukur kepada Allah Yahwe atas segala kebaikan-Nya. Peristiwa itu sekaligus mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka tidak hidup dari roti saja, melainkan dari setiap firman Tuhan yang mereka dengar dan baca.
Bacaan Injil (Yoh. 6 : 51 – 58), mau menekankan “Barang siapa makan Tubuh-Ku dan minum Darah-Ku tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia.” Karena itulah, setiap kali menyambut Tubuh dan Darah Kristus, kita memasuki persekutuan yang mesra dengan Yesus. Yang dimaksudkan oleh Yesus di sini adalah Ekaristi. Dengan menyambut Tubuh dan Darah Kristus, kita membawa Kristus di dalam diri kita ke mana pun kita pergi. Sayang kalau dalam bertingkah laku, kita tidak mencerminkan Yesus yang hadir dalam diri kita.