Lima Bahasa Cinta

Gary Chapman adalah seorang konselor hidup perkawinan dan keluarga. Dia menjadi berkibar dan tenar, karena pandangan dan keyakinannya mengenai lima bahasa cinta (The Five Love Languages) yang harus dipahami dan dihayati oleh pecinta dalam hidup perkawinan, keluarga, maupun komunitas.

Setiap orang mempunyai bahasa cinta yang dominan. Seseorang dengan satu bahasa cinta dominan tertentu akan merasa tidak dicintai, bila yang mencintainya tidak menggunakan bahasa cinta yang sama. Akibatnya tangki cintanya (Love Tank) akan terus terasa kosong. Karena itu pula orang semacam ini bisa tampil sebagai orang yang terus mencari segala macam kemungkinan, agar tangki cinta itu bisa terisi penuh. Bila tangki cintanya penuh, ia akan sungguh secara alamiah akan bisa menjadi pecinta yang jaya. Kelima bahasa cinta itu adalah:

  1. Kata-kata peneguhan/afirmasi (words of affirmation).

Para pecinta di sini tidak boleh mengobral kata-kata cinta murahan, menyakitkan, merendahkan, negatif. Kata-kata cinta harus positif, menggugah, menguatkan, menghibur, menjunjung dan menyembuhkan, serta menghargai. Menurut Leo F. Buscaglia, ”Cinta selalu menawarkan dirinya sebagai hidangan pesta terus menerus, untuk dinikmati sebagai sumber energi.” Istilah orang Jawa, ”Cinta harus selalu membuat ces pleng dan gayeng!”

  1. Tindakan pelayanan (acts of service).

Bahasa cinta dalam wujud pelayanan ini, jangan sampai menjadikan salah satu pihak saling memperbudak satu dengan yang lain. Cinta harus menunjukkan siap dan berani saling melayani. Untuk menegaskan itu, kata-kata bijak, ”Cinta adalah satu-satunya pelayanan yang tidak bisa diperintah oleh kekuasaan, dan tidak dibeli dengan uang.” Juga ada dikatakan, ”melayani dengan tulus adalah bahasa yang dapat didengar orang tuli dan dapat dilihat orang buta.” Pokoknya : We care (kami peduli)

  1. Hadiah (gifts)

Hadiah Cinta: cinta siap memberikan segala-galanya. Tapi tidak mengharapkan apa pun. Tentu cinta bersedia dan akan bersenang hati menerima apa saja yang ditawarkan, lebih banyak lebih baik. Tapi cinta tidak minta apa pun, kecuali yang diberi hadiah menjadi seperti yang memberi cinta, seperti yang memberi hadiah. Maka Mat. 5 : 48, “Hendaklah engkau menjadi sempurna seperti Bapa sempurna adanya.” Misteri cinta: diberikan tidak habis, malah menjadi merekah.

  1. Sentuhan fisik (physical touch) Cinta tanpa diungkapkan dalam wujud sentuhan fisik adalah absurd. Sentuhan ini perlu diungkapkan bukan semata-mata demi kepuasan sensual dan seksual, tapi demi kebahagiaan, kehangatan, keakraban, pertumbuhan, dan perkembangan yang dicinta. Contoh konkrit: Ibu membelai anak-anaknya, memeluk kekasih, berjabat tangan sebagai tanda ucapan selamat atas keberhasilan suatu usaha dan perjuangan. Pendeknya cinta tidak cukup hanya dalam batin dan pikiran, tetapi harus diragakan. Dengan sentuhan berarti saling berhubungan secara nyata, berarti hadir dengan saling menyapa.
  2. Waktu berarti yang khusus (quality time). Cinta dalam hidup perkawinan dan keluarga menjadi sepi, sedih, dan mati bila tidak tersedia waktu khusus untuk kebersamaan. Kebersamaan waktu makan, berdoa, berembuk ataupun membuat rencana bersama. Di situ relasi dan komunikasi anggota keluarga dipupuk dan ditingkatkan. Di situ sukacita keluarga dinikmati bersama, di situ dukacita ditanggung dan diatasi bersama. Demikian semua anggota keluarga saling menanggung dan saling mendukung serta saling menguatkan. Pepatah mengatakan: Waktu mampu mengobati segalanya!

Akhirnya, supaya lima bahasa cinta semakin dapat kita pahami, semakin dapat kita resapkan dan semakin dapat kita hayati dalam hidup pribadi, keluarga dan komunitas-komunitas, marilah kita selalu membuka batin kita untuk menjadi Bait Kudus Allah (bandingkan 1Kor. 3: 16).

Baptisan:
Baptisan balita diadakan per 2 minggu sekali, baptisan dewasa per 1 tahun sekali.

Formulir dapat diunduh melalui tautan berikut:


Pernikahan:

Sakramen pernikahan dapat diadakan pada hari Sabtu atau Minggu. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Perminyakan:
Sakramen perminyakan sesuai dengan janji. Hubungi sekretariat di tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Data Wilayah

Baru pindah rumah dan tidak tahu masuk ke wilayah mana dan harus menghubungi siapa?

Jangan panik! Mang Umar ada solusinya! Silahkan kamu cek link ini untuk mencari data wilayah di paroki St. Martinus

Jadwal Pelayanan Sekretariat

Senin, Rabu, Kamis, Jumat: 07.30 – 12.00 & 16.40 – 19.00
Selasa, Sabtu: 07.30 – 12.00
Hari Minggu dan hari libur tutup

Alamat Sekretariat
Komplek Kopo Permai Blok H No. 4
Telp. 022-540-4263
Whatsapp +62 822-6055-3066

Jadwal Misa

Misa Harian
Senin – Sabtu di gereja pukul 06.00. Misa di Pastoran sementara waktu ditiadakan.

Minggu:
• 06.00
• 08.00
• 10.00

Sabtu:
• 18.00

COPYRIGHT © 2015 BERGEMA BY TIM KOMSOS ST. MARTINUS.