Minggu Biasa XVI
Rm. 8 : 26 – 27; Mat. 13 : 24 – 43 (Mat. 13 : 24 – 30)
Bacaan-bacaan pada hari Minggu ini berbicara tentang “kebaikan vs kejahatan”. Dalam bacaan pertama (Keb. 12 : 13. 16 – 19), penulis kitab Kebijaksanaan mengisahkan bagaimana Allah yang Maha Kuasa sangat berbelas kasih kepada para musuh. Allah adalah Allah yang baik hati dan tidak memihak kepada siapapun. Ia tidak menggunakan kekuasaan-Nya untuk bertindak lalim. Sebaliknya Allah mendasari tindakan-Nya dengan keadilan-Nya.
Dalam bacaan Injil (Mat. 13 : 24 – 30), Yesus berbicara tema yang sama melalui perumpamaan “Lalang di antara Gandum”. Keberadaan lalang jelas mengganggu produktifitas gandum. Lalang merupakan simbol bagi orang jahat yang selalu membawa “chaos” dan ketidaknyamanan dalam hidup bersama. Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajak kita untuk mengintrospeksi diri, kita berada di posisi yang mana? Gandum atau lalang? Yesus juga ingin memastikan apabila kita termasuk dalam kategori gandum, bagaimanakah kita menyikapi sesama kita yang termasuk dalam kategori lalang?
Terhadap kedua pertanyaan ini, Yesus memberikan jawaban kepada kita: Pertama, bagaimana sikap dan perbuatan kita selama ini. Jika baik, maka mari kita terus kembangkan. Dan jika belum, mari kita perbaiki.
Kedua, Yesus mengajak kita untuk selalu mengampuni orang yang senantiasa mendatangkan kesusahan bagi kita. Di dalam Yesus, tidak ada tempat untuk main hakim sendiri, Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi sehingga menjadi serupa seperti Yesus. Jadi, mulailah untuk mengasihi dan mengampuni sesama yang bersalah kepada kita. Dengan cara inilah, gandum akan mulai menguraikan akar dari lalang. Selamat merenungkan!