Syalom aleikhem.
Berapa jumlah anak Adam? Umumnya orang menjawab “dua”. Anak-anak Sekolah Minggu tahu. Orang Kristen lazimnya juga. Namun, _dak semua tahu bahwa ada anak-anak Adam yang lainnya. Berapa? Alkitab tak menyatakan jumlah. Dari sekian banyak, kita mengenal juga: Kain, Habel, Set. Persoalan siapa istri Kain akan terjawab kalau kita perhatikan fakta mengenai anak-anak Adam yang banyak itu.
Pertama-tama kita simak urut-urutan kejadian. Kain dilahirkan sebagai anak pertama (Kej. 4:1), baru kemudian Habel (Kej. 4:2). Kapan Set dilahirkan? Setelah Habel dibunuh. Itu mengapa Hawa mengatakan bahwa Set “gan_nya Habel” (Kej. 4:25). Jadi begini urutan peris_wa: Kain lahir, Habel lahir, Habel ma_, Set lahir. Alkitab mencatat umur Adam saat Set lahir, yaitu 130 tahun. Alkitab juga mencatat umur Adam saat ia mati, yaitu 930 tahun.
Anak-anak lelaki dan perempuan Adam yang (sangat) banyak itu dilahirkan dalam rentang waktu 800 tahun: umur 130 – 930 tahun. Kita dapat bayangkan, banyaklah anak yang lahir selama ratusan tahun itu. Adam dipastikan mengalami keturunan ke sekian selama hidupnya. Jadi keturunan Adam sudah sangat banyak ketika ia masih hidup. Keturunan yang sangat banyak itu umumnya menyebar ke sana ke mari. Tidak satu kali Alkitab mencatat pola menyebar semacam itu. Mengapa harus menyebar? Orang zaman kuno hidup dari tanah dan ternak. Perlu tanah luas agar ternak tidak saling berebut makanan.
Mari menyimpulkan. Pertama: Keturunan Adam, baik lelaki maupun perempuan, sudah begitu banyak dan menyebar. Karena itu, kesimpulan kedua: Kain punya kesempatan mengambil istri dari sekian banyak keturunan itu. Masih saudara sendiri? Jika perempuan yang dinikahinya adalah keturunan Adam ke sekian, taruhlah ke-10, bukankah itu “bukan saudara”, artinya “boleh dinikahi”. Kesimpulan ketiga: Kain menikahi salah satu perempuan dari keturunan Adam yang ke sekian.
Apakah kesimpulan-kesimpulan valid? Tentu ini mengandung tafsiran yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertama, Alkitab tidak menyebut umur Adam ketika Kain dan Habel lahir. Kedua, Alkitab juga tidak mengatakan umur Habel ketika dibunuh – pastilah sebelum Adam berumur 130 tahun alias sebelum Set lahir). Ketiga, tak ada juga keterangan di Alkitab mengenai umur Kain saat menikah, juga saat ia memiliki anak. Hal yang ketiga ini dapat kita lacak polanya. Umur keturunan Adam melalui garis Set saat mereka memiliki anak, dapat diketahui sbb.: Set 105 tahun (Kej. 5:6), Enos 90 tahun (ay. 9), Kenan 70 tahun (ay. 12), Mahalaleel 65 tahun (ay. 15), Yared 162 tahun (ay. 18), dst.
Apa maknanya? Mereka menikah dan memiliki keturunan pada umur seratusan atau menjelang seratus. Kain pun – dapat kita duga – berumur sekitar itu, malah boleh jadi lebih tua, saat menikah dan memiliki anak. Mengapa “lebih tua”? Setelah membunuh habel, Kain pergi lalu mengembara (Kej. 4:16, nama tanah Nod artinya ‘tanah pengembaraan’). Sangat boleh jadi, Kain mengembara, muter-muter dan galau gak jelas, sampai akhirnya bertemu jodoh. Siapa istrinya? Sekali lagi, ia adalah perempuan dari salah satu keturunan Adam yang ke sekian. Semoga terjawab “kegelisahan” mengenai istri Kain. By the way, seluruh keturunan Kain akhirnya punah tak bersisa
