Minggu Biasa XVII
BcE. 1 Raj. 3 : 5 . 7 – 12; Rm. 8 : 28 – 30; Mat. 13 : 44 – 52 (Mat. 13 : 44 – 46)
Zaman sekarang, banyak orang berlomba-lomba mengejar kekayaan duniawi. Bahkan ada orang yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan harta duniawi itu. Benarlah peribahasa yang mengatakan, “Semakin banyak harta yang kamu miliki, maka semakin harta itu memiliki dirimu”. Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari Minggu Biasa ke XVII, mengajak kita untuk bijaksana dalam memilih harta kehidupan. Dalam bacaan pertama (1Raj. 3 : 5. 7 – 12), dikisahkan bagaimana Allah memberikan tawaran kepada Salomo untuk meminta kepada-Nya apa saja yang Salomo kehendaki. Salomo tidak meminta harta duniawi. Ia malahan meminta agar Allah menganugerahkan kepadanya hati yang paham untuk menimbang perkara supaya dapat menghakimi umat Israel dengan adil.
Dalam bacaan Injil (Mat. 13 : 44 – 46), Yesus mengisahkan perumpamaan tentang “harta terpendam dan mutiara yang berharga”. Yesus mau menegaskan kepada para pendengarnya bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah mencari harta terpendam yang tidak akan pernah musnah. Harta seperti apakah itu?
Harta yang dimaksudkan adalah Tuhan sendiri. Kalau seseorang telah menemukan Tuhan, maka dengan segala risikonya dia harus menempatkan Tuhan di atas segalanya, karena memang hanya Tuhanlah yang berharga untuk dikasihi dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan kita. Apa pun yang kita miliki, prioritas yang utama tetaplah Tuhan, karena Tuhan adalah segalanya dan apa pun yang kita miliki adalah milik Tuhan. “Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”.