Kaum awam, diartikan sebagai orang beriman Kristiani yang tidak termasuk golongan yang menerima tahbisan suci dan status kebiarawanan yang diakui dalam Gereja. Kaum awam dan kaum rohaniwan memiliki martabat yang sama, hanya berbeda fungsi. Semua fungsi sama luhurnya, asal dilaksanakan dengan motivasi yang baik, demi Kerajaan Allah.
Peranan Awam sering diistilahkan sebagai Kerasulan Awam yang tugasnya dibedakan sebagai Kerasulan Internaldan Eksternal. Kerasulan Internal atau kerasulan “di dalam Gereja” adalah kerasulan membangun jemaat. Kerasulan ini lebih diperani oleh jajaran rohaniwan, walaupun Awam dituntut juga untuk mengambil bagian di dalamnya. Kerasulan Eksternal atau kerasulan “dalam tata dunia” lebih diperani oleh para Awam. Namun harus disadari bahwa kerasulan dalam Gereja bermuara pula ke dunia. Gereja tidak hadir di dunia untuk dirinya sendiri, tetapi Gereja hadir untuk membangun Kerajaan Allah di dunia ini.
Kerasulan Eksternal. Awam bertugas mencari Kerajaan Allah dengan mengusahakan hal-hal duniawi dan mengaturnya sesuai dengan kehendak Allah. Mereka hidup dalam dunia, yakni dalam semua dan tiap jabatan serta kegiatan dunia. Mereka dipanggil Allah menjalankan tugas khasnya dan dibimbing oleh semangat Injil.
Kerasulan Internal. Awam hendaknya berpartisipasi dalam tugas gereja yaitu, Tugas Nabiah dan Tugas Imamiah. Seorang Awam dalam tugas Nabiah (pewarta sabda), dapat berpartisipasi dengan cara mengajar agama, sebagai katekis, memimpin kegiatan pendalaman Kitab Suci atau pendalaman iman, dsb. Peranan Awam dalam tugas Imamiah (pengudusan), antara lain dengan cara membagi komuni sebagai prodiakon, memimpin doa dalam pertemuan umat, memimpin koor atau nyanyian dalam ibadah, menjadi putra altar, sebagai OMK, dsb.
Panggilan dan misi dalam karya kerasulan awam juga dapat menjadi salah satu bentuk nyata partisipasi OMK dalam hidup menggereja. Namun, keprihatinan khusus bahwa belum semua OMK menyadari hak dan kewajibannya sebagai kaum awam. Semoga Kaum Religius dapat menyadari peranan OMK dalam menjalani tugas Gereja dan rela memberikan sebagian tanggung jawab yang tidak bisa ditanganinya. Karena pada dasarnya Orang Muda Katolik adalah masa kini dan masa depan Gereja.