Pada zaman Perjanjian Baru, kota Yerikho terletak di wilayah selatan bukit lama. Di daerah itu, Herodes Agung (40/37 – 34 SM) dan pengganti – penggantinya, membangun satu istana musim dingin dengan taman-taman yang asri, dekat kebun kurma dan balsam yang termasyhur, yang merupakan sumber penghasilan yang menggembirakan.
Penduduk sekitar Yerikho Perjanjian Baru menyaksikan Kristus menyembuhkan beberapa orang buta, anaktermasuk Bartimeus (Mat. 20 : 29; Mrk. 10 : 46; Luk. 18 : 35). Zakheus bukanlah satu-satunya Yahudi kaya (Luk. 19 : 1) yang tinggal di daerah orang-orang berada ini, daerah Yerikho (Kisah tentang Zakheus: Luk. 19 : 1 – 10). Cerita orang Samaria yang murah hati, diandaikan terjadi di jalan sempit, tempat para penyamun beraksi antara Yerusalem dan Yerikho (Luk. 10 : 30 – 37).
Yerikho, merupakan salah satu wilayah di Paroki Santo Martinus, meliputi lingkungan- lingkungan yang ada di Komplek Taman Kopo Indah I. Dulu bernama Wilayah 4. Pada tahun 2016 diberi nama Wilayah Yerikho. Wilayah ini beranggotakan: lingkungan St. Alexandra (blok O d a n P ) , St. Bernadette Soubirous (blok E), St. Caecilia (blok F dan H), St. Rosa (blok O dan Q), dan St. Odilia (blok A, A2, dan C), total: 238 KK.
Umat Wilayah Yerikho umumnya berusia di atas 50 th dan relatif banyak yang berpendidikan tinggi. Para ibu mendominasi kehadiran pada setiap pertemuan lingkungan. Sekitar 70 persen ibu-ibu berpartisipasi dalam pertemuan lingkungan, 20 persen para bapak, dan 10 persen anak.
Beberapa kegiatan pertemuan dan pembinaan iman Wilayah Yerikho berbasis pada lingkungan, antara lain pendalaman iman (APP, Adven, BKSN), ibadat, misa, novena, dan perayaan pesta nama. Partisipasi umat dalam kegiatan lingkungan rata-rata di bawah 60 persen. Pemenuhan kebutuhan dana di dalam lingkungan berjalan cukup lancar, karena umumnya umat rela memberikan sumbangan bagi kepentingan lingkungan.
Di dalam Wilayah Yerikho, ada 2 kelompok paduan suara atau koor, terdiri dari 1 kelompok koor lingkungan (St. Caecilia) dan 1 kelompok koor gabungan lingkungan (St. Odilia, St. Ursula, dan St. Alexandra).
Adapun beberapa kendala dalam Wilayah Yerikho adalah regenerasi pengurus lingkungan; letak Wilayah Yerikho yang berbatasan dengan Jalan Kopo, Jalan Manglid, dan Jalan Sekeloa Sayati menjadi hambatan bagi pendataan umat lingkungan; kesulitan mengumpulkan umat untuk terlibat di dalam kegiatan lingkungan bahkan ada yang jarang terlibat karena kesibukan pekerjaan dan mengurus usahanya; dan… kurangnya keterlibatan orang muda dalam kegiatan lingkungan.
Semoga di masa mendatang , lingkungan-lingkungan yang ada di Wilayah Yerikho dapat lebih hidup lagi dan lebih terlibat dalam kegiatan di paroki.