Baru beberapa waktu lalu, OMK Se-Asia, berkumpul di kota Yogyakarta dalam acara AYD, untuk saling mengenal satu sama lain. Begitu banyak kaum muda dari berbagai suku, budaya, dan Bahasa yang berkumpul sebagai satu keluarga, hanya karena satu alasan yaitu Iman Katolik. Semangat kekeluargaan yang timbul di antara kaum muda se-Asia ini, hanya dilatarbelakangi pada semangat keluarga katolik. Namun layaknya sebuah keluarga yang harus menjaga komunikasi satu sama lain, apakah semangat kekeluargaan itu masih ada hingga saat ini? Atau hanya sebatas pada AYD saja? Apakah semangat itu hanya pada sesama kaum muda saja?
“Hidup itu pilihan!” begitulah kutipan dari homili Romo Gandhi dalam Misa Pembukaan Tahun Ajaran Baru. Hidup memang sebuah pilihan. Melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu tetap saja memiliki konsekuensi yang harus kita tanggung. Dalam melaksanakan pilihan tersebut pula, seringkali hal yang kita usahakan tidak berbanding lurus dengan hasilnya. Namun disitulah pilihan kita diuji. Apakah kita tetap pada pilihan kita, atau justru kita goyah dan merubah haluan?
Liputan khusus kali ini menceritakan apa saja yang dilakukan oleh OMK Se-Asia dalam AYD yang diselenggarakan di Yogyakarta, bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain, dan bagaimana keseruan dan pengalaman mereka dalam mengikuti AYD ini. Ikuti ulasannya di Liputan Khusus. Selamat membaca.