Sabtu, 15 Juli 2017, bertempat di gereja St. Paulus telah diselenggarakan perayaan Hari Ulang Tahun WKRI DPD ke-93. Bertema, “Merajut Keragaman dalam Menjaga dan Menghidupi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.” Tampak hadir dalam acara tersebut Romo Paroki beserta Dewan Paroki St. Paulus, perwakilan dari BKOW Propinsi Jabar, para mantan Ketua WKRI Jabar, dan perwakilan-perwakilan dari masing-masing cabang WKRI.
Perayaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan menyanyikan Mars Wanita Katolik. Doa pembukaan dan mengheningkan cipta pun melengkapi rangkaian upacara pembuka.
Sebagai romo pembimbing WKRI, Romo Agustinus Sudarno, OSC dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa Wanita Katolik sebagai bagian dari organisasi kemasyarakatan harus mampu menunjukkan karya-karya yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Mereka juga harus mampu memberikan teladan yang baik bagi organisasi-organisasi lainnya.
Lima hal yang menjadi pedoman dalam berkarya pun harus selalu diingat, yaitu: religius, Integritas, gotong royong, nasionalis, dan kemandirian. Dan satu hal yang selalu diingatkan, bahwa Wanita katolik harus bisa mengutamakan keluarga, membentuk keluarga yang harmonis karena dengan demikian pelayanan kita di masyarakat tidak sia-sia.
Sebagaimana biasanya, perayaan ulang tahun dimeriahkan dengan peniupan lilin ulang tahun dan membagikan kue ulang tahun. Kemeriahan bertambah ketika door prize diberikan kepada yang dapat menjawab pertanyaan pertanyaan seputar sejarah WKRI.
Satu acara yang paling dinanti-nantikan yaitu Lomba Busana Kebaya Nasional WK. Lomba ini diikuti oleh 16 peserta perwakilan dari berbagai cabang. Sungguh luar biasa ibu-ibu WKRI ini, mereka tampil berbeda dengan busana kebayanya. Mereka tampil cantik, anggun, dan luwes. Sungguh menampilkan sosok seorang wanita Indonesia.
Berkat melimpah untuk WKRI Cabang St. Martinus. Dua orang perwakilan yang dikirim untuk mengikuti lomba ini, keduanya mendapatkan penghargaan; Ibu Gunung sebagai juara 1 dan Ibu Ndien sebagai juara 3, selamat untuk ibu-ibu hebat kita.
Akhirnya kebersamaan dan kemeriahan perayaan ulang tahun pun berakhir. Semoga Wanita Katolik Indonesia semakin nyata berbagai karyanya di masyarakat dan tidak melupakan tugas serta kewajibannya sebagai seorang istri dan ibu di dalam keluarganya masing-masing. Proficiat untuk WKRI DPD.